SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 19 September 2019 17:12
Dibayangi Kemunculan Buaya, Mandi Safar Tetap Digelar
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Kabar kemunculan buaya di sekitar perairan Sungai Mentaya kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit tak membuat Pemkab Kotim surut menggelar kegiatan mandi safar. Agenda tahunan itu bakal tetap dilaksanakan di bawah pengawalan ketat.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Disbudpar Kotim Indra Saputra mengatakan, isu munculnya buaya di Sungai Mentaya hampir setiap tahun terjadi saat akan digelar mandi safar. Tahun ini, untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, Disbudpar akan melibatkan berbagai pihak untuk pengamanan ekstra ketat.

Pengamanan nantinya akan melibatkan Basarnas, Polair, BKSDA, TNI, Satpol PP, dan Dishub Kotim. ”Pengamanan ekstra akan dilakukan guna membantu proses pelaksanaan mandi safar. Isu seperti ini hampir setiap tahun terjadi saat ingin melaksanakan kegiatan mandi safar," ujarnya.

Indra berharap mandi safar yang akan dilaksanakan 23 Oktober mendatang berjalan lancar tanpa kendala. Masyarakat diminta tak khawatir dan mendoakan agar rangkaian agenda itu berjalan sesuai harapan. Apalagi kegiatan itu sudah menjadi agenda wisata Kotim untuk meningkatkan kunjungan wisata.

Indra menambahkan, mandi safar dilaksanakan sebagai upaya untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat Kotim. Sebab, tidak semua daerah di Kalteng yang menjadikan kegiatan itu agenda tahunan.

Kabar kemunculan buaya itu  sebelumnya diungkap Ijan (33), motoris kelotok di Sungai Mentaya. Pria itu mengaku melihat hewan predator itu saat ingin menyeberang dari PPM ke Kecamatan Seranau, Kotim, Senin (16/9) lalu. Buaya itu muncul di tengah perairan Sungai Mentaya.

Ijan langsung menghentikan kelotoknya. Awalnya, dia mengira hewan tersebut biawak. Namun, setelah diperhatikan secara seksama, hewan tersebut benar-benar seekor buaya muara.

Dalam sepuluh tahun belakangan ini, Ijan mengaku tidak pernah melihat langsung hewan mematikan tersebut. Dia hanya mendengar selentingan kabar dari motoris kelotok lainnya, terutama pada malam hari. Dia baru percaya ketika melihatnya secara langsung.

”Diperkirakan itu bukan anak buaya. Sebab, dari panjangnya saja sudah hampir mencapai satu meter lebih. Diduga buaya tersebut datang untuk mencari makan atau hanya melintas saja. Lalu kemunculannya dilihat motoris kelotok itu,” kata Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah. (dc/gus/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers