PANGKALAN BUN - Warga Jalan Padat Karya I (Jalan Rambutan), RT 04, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat dibuat panik dengan peristiwa kebakaran sebuah ruko yang jadi usaha toko kelontong dan bengkel, Minggu (20/10) pukul 14.00 WIB.
Api yang diduga berasal dari arus pendek listrik tersebut dengan cepat membesar dan melahab habis bangunan ruko dua pintu milik Rahmawati yang dikontrak oleh Hj. Yanti dan Wawan.
Kencangnya hembusan angin dan cuaca cukup terik disertai barang - barang kelontongan yang mudah terbakar membuat api cepat membesar. Selain menghanguskan bangunan beton, api juga membakar empat unit kendaraan. Padahal warga sudah berupaya melakukan pemadaman dengan alat manual.
Tim Damkar Kobar yang mengerahkan enam unit armadanya dibuat kewalahan lantaran banyak masyarakat yang berkumpul di lokasi kebakaran. Bukannya membantu namun justru menjadi penonton, sehingga menyulitkan petugas dalam penanganan kebakaran.
Selain itu kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) yang dimiliki petugas damkar seperti fire jacket dan helm damkar membuat pemadaman menjadi sangat berisiko, sehingga mereka harus berhati - hati lantaran saat berhadapan langsung dengan api besar, anggota Damkar merasakan panas yang luar biasa di tubuh mereka.
Kasatpol PP dan Damkar Kotawaringin Barat, Majerum Purni mengatakan, ruko dua pintu yang terbakar adalah milik Rahmawati yang dikontrak oleh Hj Yanti dan dijadikan sebagai gudang penyimpanan barang - barang kelontongan, sementara di sebelahnya dikontrak oleh Wawan yang membuka usaha bengkel kendaraan roda dua.
Api pertama kali diketahui oleh karyawan bengkel yang melihat ada asap tebal yang keluar dari plafon antara gudang kelontongan dan bengkel.
“Angin kencang saat itu sehingga api cepat membesar, apalagi barang kelontongan termasuk barang yang mudah terbakar,” ujar Majerum.
Dalam kebakaran tersebut pemilik bengkel dan ruko tidak sempat menyelamatkan barang - barangnya termasuk empat unit kendaraan yang akhirnya tinggal rangka.
Dalam kebakaran tersebut tidak ada korban jiwa, sementara kerugian material yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Untungnya kita dengan cepat melakukan penanganan sehingga warung di sebelahnya hanya terbakar pada bagian dindingnya saja, api dapat kita padamkan lebih satu jam dengan menerjunkan enam armada Damkar,” pungkasnya. (tyo/sla)