SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 22 Oktober 2019 20:59
Aroma Busuk di Sungai Mentaya, Predator Teror Warga Pelangsian
GEGER: Seekor buaya dengan panjang sekitar satu meter yang ditemukan tak bernyawa mengapung di sungai dan menggegerkan warga.(INSTAGRAM/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Kisah teror buaya terus menghantui warga Kabupaten Kotawaringin Timur yang hidup di bantaran sungai. Predator itu menakuti warga dengan kemunculannya. Kehidupan warga terbatas karena khawatir jadi santapan hewan pemangsa itu.

Bukti keberadaan buaya yang mengancam kehidupan manusia itu kembali diperkuat dengan temuan bangkai buaya yang kabarnya mati di perairan Desa Belanti. Bangkai itu mengeluarkan aroma busuk dan menggegerkan warga. Rekaman video buaya yang mati mengapung tersebut beredar luas di media sosial.

Dari informasi yang beredar, penampakan bangkai buaya yang panjangnya sekitar satu meter itu disebut-sebut berada di wilayah Desa Pelangsian. Hal itu dilatari teror buaya yang menakuti warga beberapa waktu lalu.

Namun, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit belum bisa memastikan rekaman bangkai buaya itu berada di kawasan Desa Pelangsian. ”Saat ini kami masih menelusuri kebenarannya dengan mendatangi warga Desa Pelangsian,” kata Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah.

Muriansyah juga mengaku sudah memperoleh rekaman video bangkai buaya tersebut. ”Saat ini kami masih berada di lapangan. Untuk info lebih lanjut nanti akan saya hubungi,” ujarnya.

Camat MB Ketapang Sutimin juga belum mengetahui persis penampakan bangkai buaya itu. Namun, dia menuturkan, awal Oktober lalu, warga Desa Pelangsian kerap diresahkan dengan kemunculan seekor buaya.

”Memang sering buaya menampakkan diri di Perairan Desa Pelangsian. Peristiwa itu sering terjadi malam hari. Informasi ini saya peroleh dari mantan Kepala Desa Pelangsian Darmansyah,” ujarnya.

Menurutnya, terkadang buaya tersebut muncul di atas permukaan air lalu tenggelam. Warga desa ketakutan dan khawatir beraktivitas di pinggir sungai. ”Tapi, sampai saat ini kami belum ada menerima laporan tentang kemunculan buaya yang mati itu,” ujarnya.

Budi (30), warga lainnya mengatakan, penampakan buaya mati itu di Desa Belanti pada Minggu (20/10) lalu. Kulitnya mengelupas dan mengeluarkan bau busuk.

”Buaya itu mati karena terlilit jaring ikan. Kemungkinan besar buaya itu mencari ikan di dalam jaring, namun tersangkut hingga mati. Saat itu saya melihat langsung saat melintas di perairan Sungai Mentaya di Desa Belanti,” katanya. (sir/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers