PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran selalu mendorong peningkatan pelayanan di fasilitas kesehatan (faskes) di puskesmas dan rumah sakit. Pelayanan kesehatan tanpa memandang status sosial. Masyarakat miskin tetap berhak mendapat layanan yang cepat dari rumah sakit.

Saat ini pasien yang ditangani di rumah sakit banyak dari kalangan ekonomi lemah. Bahkan jika dipersentasekan, pasien miskin lebih banyak dibandingkan pasien dari masyarakat dengan kategori menengah ke atas.

”Hal itu sudah menjadi kewajiban pemerintah daerah guna memenuhi kebutuhan kesehatan warganya. Artinya, semua masyarakat wajib mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal,” katanya kemarin.

Pemerintah melalui program di bidang kesehatan telah menyatakan komitmennya agar seluruh warga Kalteng tidak ada yang terlantar dalam hal pelayanan kesehatan. Untuk itu pihaknya melarang adanya penolakan pasien yang dilakukan oleh rumah sakit.

Terkait hal tersebut, Sugianto meminta agar selain jaminan kesehatan yang dilakukan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, juga tersedia jaminan oleh pemerintah. Dengan begitu masyarakat tidak mampu dapat datang berobat ke rumah sakit dan mencegah terjadinya pasien terlantar.

”Pemerintah kabupaten dan kota, saya harapkan melakukan hal yang sama. Artinya membuat kebijakan yang nyata dan benar-benar memberikan manfaat bagi warganya. Baik di bidang kesehatan, pendidikan, dan lainnya,” katanya.

Sejauh ini kinerja dari masing-masing pemerintah kabupaten dan kota dalam bidang kesehatan sudah baik. Di sisi lain masih terdapat sejumlah kekurangan yang harus dibenahi,  seperti mengantisipasi keterlambatan dalam penanganan pasien.

“Maka dari itu perlu perbaikan ke depan, supaya pelayanan kesehatan bisa menyentuh semua elemen masyarakat. Jangan sampai ada yang mengeluh karena layanan kesehatan tidak maksimal,” pungkasnya. (sho/yit)