PALANGKA RAYA- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah bersama Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) dan Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS) melepasliarkan tujuh belas orangutan ke TNBBBR, Kabupaten Katingan, .
Pelepasliaran ini menambah populasi orangutan di wilayah taman nasional menjadi 152 individu. Belasan orangutan ini didapatkan dari berbagai lokasi, seperti Katingan, Kotawaringin Timur, Palangka Raya, Pontianak, dan Bali.
CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite mengatakan kali ini melaksanakan tiga trip yang berbeda untuk melepasliarkan 17 orangutan ke TNBBBR. Pertama ke DAS Bemban dan dua trip lainnya pekan depan ke DAS Hiran.
”Perbedaan titik pelepasliaran ini kami maksudkan untuk membantu persebaran populasi orangutan hasil rehabilitasi di hutan ini.,” katanya.
Dia menyampaikan pelepasliaran di TNBBBR membantu mengurangi tekanan di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, akibat terus bertambahnya jumlah orangutan yang siap untuk dilepasliarkan.
“Di Kalimantan Tengah, kami melepasliarkan orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, namun kedua situs ini tidak cukup untuk mengakomodasi semua orangutan yang belum dilepasliarkan,” katanya.
Yayasan saat ini terus mencari hutan yang memenuhi syarat untuk situs pelepasliaran. Diharapkan ada penindakan yang lebih tegas terhadap pelanggar hukum yang membahayakan masa depan orangutan dan habitatnya.
”Kita harus menghentikan deforestasi yang mengakibatkan orangutan keluar habitatnya, karena upaya pelestarian ini akan berhasil jika kita bisa menjaga baik-baik habitat alami dan populasinya,” pungkasnya.
Dia menambahkan pelepasliaran itu terdiri dari tujuh jantan dan sebelas betina, termasuk sepasang ibu-anak. Semua orangutan yang telah menjalani rehabilitasi dan dilepasliarkan kali ini berasal dari pulau pra-pelepasliaran. (daq/yit)