PANGKALAN BUN - Rencana pembangunan jembatan gantung di Sungai Arut yang menghubungkan wilayah Kelurahan Raja dan Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terancam batal akibat terkendala pembebasan lahan masyarakat.
Padahal pembangunan jembatan gantung tersebut digadang - gadang bakal mempermudah akses ekonomi masyarakat, pendidikan, serta peningkatan kunjungan wisata di kampung Pecinan Kelurahan Raja Seberang. Program jembatan gantung yang diinisiasi Lurah Raja, dan telah disampaikan secara langsung oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran tersebut, bahkan sudah ditinjau oleh Dinas PUPR, konsultan yang didampingi para pimpinan di dua kelurahan tersebut.
Lurah Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar, Alimin membenarkan bahwa survei pembangunan jembatan telah dilakukan oleh PUPR dan konsultan. Hal itu dilakukan untuk menentukan berapa luasan lahan yang diperlukan dan kesediaan pemilik lahan.
Menurutnya Kelurahan Raja Seberang juga telah merekomendasikan lahan milik salah satu warga yang tempatnya sesuai dengan titik pembangunan jembatan gantung, dan saat ini masih dilakukan koordinasi dengan pemilik lahan mengingat luasan lahan yang diperlukan harus menyesuaikan dengan spek jembatan.
“Ada satu lahan milik warga di RT 01 Raja Seberang yang tepat berada di seberang Jalan Rangga Santrek Kelurahan Raja, namun lahan harus menyesuaikan spek jembatan, dan membutuhkan lahan yang luas,” ujarnya, Rabu (20/11).
Namun lahan yang berada di RT 01 tersebut, setelah diukur masih kurang lebar sehingga masih perlu mencari alternatif lain.
Alimin menilai pembangunan jembatan gantung ini selain mampu mempercepat akses masyarakat untuk menuju pusat kota selain ruas Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama.
Jembatan gantung tersebut juga diyakini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama untuk meningkatkan kunjungan wisata di wilayah tersebut, salah satunya permukiman etnis Tionghoa yang merupakan permukiman tua di Kotawaringin Barat. Dan wisata bangunan kuno yang mempunyai histori menarik untuk diketahui masyarakat.
“Kita berharap besar pembangunan jembatan gantung ini dapat terealisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka akses lebih luas ke jantung kota sebagai pusat ekonomi Kobar,” harapnya.
Harapan besar juga diungkapkan Lurah Raja, Rangga Lesmana, ia menginginkan agar pembangunan jembantan gantung dapat terlaksana, karena jembatan tersebut juga sesuai dengan keinginan Gubernur pada saat berkunjung ke bantaran Sungai Arut beberapa waktu lalu.
Namun hal ini tergantung bagaimana masyarakat mendukung program ini dengan menyediakan lahan untuk tiang pancang jembatan gantung tersebut.
“Mudah - mudahan dapat terealisasi untuk membuka akses dan meningkatkan ekonomi serta destinasi wisata di Kobar, khususnya di Kelurahan Raja dan Raja Seberang,” pungkasnya. (tyo/sla)