PALANGKA RAYA- Peristiwa kelam kembali terjadi menimpa dunia pendidikan di Kota Palangka Raya. Satu sekolahan meliputi SMP dan SMA Karya ludes terbakar tanpa tersisa. Salah satu akibatnya, ribuan buku pelajaran habis terbakar.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Sakan II, Palangka Raya, Rabu (27/11) dini hari, sekitar pukul 02.15 WIB dan berhasil dipadamkan pukul 05.00 WIB. Sebelum membakar satu sekolahan, api terlebih dahulu menghanguskan satu rumah dan empat pintu barak yang terbuat dari kayu, yang berdempatan dengan bangunan sekolah. Akibat kamukan si jago merah itu ditaksir kerugian meterial mencapai Rp 1,7 miliar.
Dari data dihimpun, kerugian itu meliputi barak Rp 300 juta, rumah Rp 250 juta, bangunan SMP Karya Rp 600 juta, bangunan SMA Karya Rp 600 juta. Dan dinyatakan tidak ada korkan jiwa dalam peristiwa ini.
Kapolresta Kombes Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, menurut keterangan korban bahwa sebelum api berkobar, ada mendengar suara ledakan diduga berasal dari salah satu terbuat dari kayu beratapkan seng. Setelah dicek, ternyata ada kobaran api menyebar ke bangunan lain, termasuk rumah dan sekolah SMP .
”Kerugian mencapai Rp 1,7 miliar tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran. Untuk penyebab kebakaran masih kami cari. Tim inafis Polresta Palangka Raya juga sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian dan mengamankan sejumlah barang bukti penelitian penyidik. Hanya saja yang pasti bukan dari sekolahan asal api," papar.
Jaladri juga menyampaikan, akibat peristiwa tersebut sebanyak 35 murid SMP Karya dan sekitar 38 murid SMA Karya terpaksa harus menumpang belajar di sekolah lain yang ada di Kota Palangka Raya. Sebab mereka dalam waktu dekat ini akan mengikuti pelatihan ujian sistem komputer, sedangkan empat unit komputer dan satu server di sekolah tersebut hangus terbakar.
”Pihak guru dan Disdik setempat masih berkoordinasi bagaimana proses belajr mengajar terhadap dua sekolah ini bisa menjalani proses belajar mengajar seperti hari-hari biasanya. Iuntuk barbuk diamankan sejumlah kompor dari lokasi itu untuk meastikan bahwa sanya penyebab kebakaran itu apakah dari kompor atau dari sumber lain,” paparnya.
Jaladari menambahkan, saat ini pihaknya juga masih melakukan pendalaman atas kasus tersebut, apakah memang murni kebakaran atau ada faktor lain. ”Kita masih lidik dan didalami, apakah penyebabnya dari kompor atau hal lain apalagi sekolah tersebut dari kayu berusia 30 tahunan,” terangnya.
Sementara itu, Kepala sekolah SMP Karya Monalisa mengatakan, tidak ada baaraang berharga berhasil dislamatkan, dokumen penting, raibuan buku pelajaran, laptop, sound sytem dan bangunan sebanyak 11 unit habis terbakar.
”Kalau rilnya ada 11 bangunan dan kerugian akibat kebakaran itu baik SMP dan SMA mencapai Rp 1,1 miliar. Ttidak ada yang bisa diselamatkan, maka itu kami berharap pemerintah segera memberikan bantuan dan langkah nyata untuk membantu persoalan tersebut,” paparnya.
Monalisa menambahkan, berdasarkan kesepakatan maka siswa SMP sementara mengungsi ke SDN 11 dan SMA ke SMA 1, palangka Raya, terlebih mereka sedang mengikuti persipan ujian akhir.”Saya berharap sesegara mungkin bisa ditanggungali apa yang menjadi persoalan saat ini,”tukasnya.
Sementara itu, salah satu murid, SMA Karya, LIona Septina mengaku sedih meilihat sekolahan tempat dia menutut ilmu terbakar tanpa sisa. Terlebih mereka saat ini mengikuti simulasi ujian akhir.
”Kami berharap segera ada ruangan baru dan pemerintag segera membangun ruang belajar. Jujur kami sedih karena mengungsi apalagi sat ini ada simulasi ujian karena takut tidak lulus,” pungkasnya.(daq/gus).
