PALANGKA RAYA – Daging ayam ras menjadi komoditas paling dominan yang menyebabkan terjadinya inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) selama bulan November kemarin. Hal ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng. Inflasi yang terjadi di provinsi ini pada bulan lalu sebesar 0,39 persen.
Kepala BPS Kalteng Yomin Tofri menjelaskan, kelompok pengeluaran yang dominan memengaruhi terjadinya inflasi pada bulan lalu yakni, akibat naiknya indeks harga bahan makanan. Bahkan pengaruh harga komoditas daging ayam ras cukup tinggi terhadap inflasi, baik di Palangka Raya mau pun di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
”Inflasi di Palangka Raya sebesar 0,46 persen. Kemudian inflasi di Sampit sebesar 0,26 persen. Indeks harga di Provinsi Kalimantan Tengah, dikompilasi berdasarkan gabungan dua kota rujukan itu,” katanya, Senin (2/12)
Dijelaskan Yomin terjadinya inflasi di Kota Palanga Raya dan Sampit, dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan. Termasuk didalamnya daging ayam ras yang mendominasi. Hal tersebut secara keseluruhan memengaruhi angka inflasi untuk Kalteng yang tercatat 0,39 persen.
”Terjadinya Inflasi sebesar 0,39 persen itu, akibat kenaikan indeks harga dari 136,27 persen di Oktober menjadi 136,80 persen pada bulan November. Dan disitu didominasi oleh indeks harga bahan makanan,” katanya.
Ditambahkan Yomin, bahwa indeks harga sebagian besar komoditas dan jasa di tingkat pedagang eceran, relatif berfluktuasi sepanjang tahun di kedua kota. Selama tiga bulan terakhir, rata-rata inflasi tahun 2019 relatif lebih tinggi dibandingkan tahun 2018.
Namun demikian, indikasi lonjakan inflasi selama November 2019 memiliki pola yang sama, baik di Palangka Raya maupun Sampit. Bahkan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Palangka Raya merupakan yang paling rendah dibandingkan kota lainnya di regional Kalimantan.
”Dari sembilan kota IHK di wilayah Kalimantan, sebagian besar kota mengalami inflasi per November. Namun di Kalteng, dari sisi pengendaliannya masih terjadi yang terlihat dari peningkatan dari bulan Oktober,” pungkasnya. (sho/gus)