SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Kamis, 05 Desember 2019 14:44
Orangutan Sekarat di Kebun Sawit
EVAKUASI ORANGUTAN: Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalteng berangkat bersama dengan Tim Rescue OF-UK Indonesia mengevakusi satu individu Orangutan dari perkebunan warga di Parang Batang, Kecamatan Hanau, Seruyan dengan sejumlah luka dan empat peluru bersarang di tubuhnya, Sabtu (30/11).(OF-UK INDONESIA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Warga Parang Batang, Kecamatan Hanau, Kabupaten Seruyan temukan satu individu Orangutan penuh luka. Kondisi Orangutan berjenis kelamin jantan berumur 25 tahun itu cukup mengenaskan. Selain luka, terdapat empat peluru senapan angin bersarang di tubuhnya.

Kera besar berbobot 75 kilogram itu ditemukan dalam posisi terduduk di atas tanah di area perkebunan kelapa sawit milik warga.

Informasi dihimpun, Randi An Nur sedang bekerja di perkebunan sawit yang lokasinya berbatasan langsung dengan PT. Wanasawit Subur Lestari, Sabtu (30/11) pagi. Saat itu ia merasa tak tenang karena anjing miliknya terus-menerus menggonggong di salah satu sudut kebun sawit tersebut.

Saat ia datangi, barulah diketahui bahwa ada satu individu orangutan yang terlihat sekarat. Melihat hal itu ia langsung melaporkan temuan Orangutan ke kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng.

Menurut Country Head/Program Manager OF-UK Indonesia, Hendra Gunawan, setelah mendapat laporan tersebut, tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalteng berangkat bersama dengan Tim Rescue OF-UK Indonesia menuju lokasi dengan menempuh perjalanan selama tiga jam. Sampai di lokasi, tim menjumpai Orangutan dalam keadaan lemah, bahkan ia hanya mampu berpindah sejauh satu meter saja ketika tim rescue mencoba mendekatinya. 

“Langsung kita lakukan evakuasi. Pada pukul 21.00 WIB Orangutan berhasil dievakuasi ke tempat terbuka untuk kemudian dilakukan pemeriksaan,” ujarnya, Rabu (4/12).

Sementara itu, drh Dimas Yusrifar yang ikut serta dalam evakuasi tersebut menambahkan, saat pemeriksaan fisik berlangsung, teraba adanya satu peluru senapan angin di pipi kiri, dua peluru di pipi kanan, dan satu peluru di pinggul kanan. 

Selain luka akibat peluru senapan angin, terdapat juga luka sobek besar dibagian pelipis kiri, dua luka lubang di belakang leher, dua luka lubang akibat peluru senapan angin yang lebih besar yang terdapat di siku kiri yang diperkirakan membuat tulang siku kiri remuk, kondisi luka-luka tersebut sudah bernanah dan mengeluarkan bau busuk yang kuat.

Ia menduga luka-luka yang diderita Orangutan tersebut sudah ada sejak beberapa hari yang lalu, dan untuk penanganan medis pasca Orangutan terbius, ia membersihkan luka-luka yang ada di tubuhnya dengan cairan antiseptik, agar luka tidak dihinggapi lalat.  Injeksi antibiotik juga dilakukan untuk menghambat infeksi. 

“Selain itu, diberikan juga injeksi vitamin agar kondisi Orangutan tetap terjaga dan menghindari stress diperjalanan,” terangnya.

Setelah penanganan medis selesai dilakukan, Orangutan dimaksukkan ke dalam kandang angkut untuk dibawa ke Pangkalan Bun. Setibanya di Pangkalan Bun, Orangutan tersebut tidak bisa langsung di bawa ke Kantor BKSDA dikarenakan hujan deras yang mengguyur, sehingga harus bermalam di kantor OF-UK Indonesia, dan kemudian keesokan harinya Orangutan tersebut dibawa ke Orangutan Care Center Quarantine (OCCQ) untuk mendapat perawatan yang intensif.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II BKSDA Kalteng, Dendi Sutiadi menegaskan, sebagai upaya untuk menanggulangi maraknya konflik manusia dengan Orangutan, ia akan mencoba melakukan investigasi di lapangan, namun ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan

Selanjutnya Dendi menyatakan pihak kebun juga sudah melakukan mitigasi konflik dan monitoring bersama dengan BKSDA Kalteng. Bahkan di dalam kebun juga sudah dipasang rambu-rambu larangan untuk tidak berburu Orangutan beserta ancamannya.

“Kemarin, dari pihak kebun di sekitar lokasi Orangutan yang diselamatkan, melaporkan adanya tanda aktivitas Orangutan dalam kawasan lindung kebun miliknya,” pungkasnya. (tyo/sla)

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers