SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Jumat, 13 Desember 2019 09:30
Menutup Celah Potensi Atlet Bayaran
Atlet Porwada Kotingen PWI Kotawaringin Timur berdoa sebelum bertanding menghadapi kabupaten lain.(USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

Atlet bayaran selalu menghantui setiap kompetisi olahraga di tanah air. Tak terkecuali di Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada). Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah punya cara menghalaunya.

USAY NOR RAHMAD, Sampit

SAMBUTAN Ketua Seksi Wartawan Olahraga PWI Kalteng Giben menggelegar lewat pengeras suara. Terdengar hingga keluar Gelanggang Olahraga KONI Senaman Mantikei, Sabtu (6/12). Pria gondrong itu begitu bersemangat menyambut seluruh kontingen.

Kontingen dari 14 kabupaten sudah berbaris rapi di lapangan futsal yang menjadi venue pembukaan Porwada itu. Kotawaringin Timur menjadi yang paling terakhir bergabung di barisan. Hingga akhirnya lengkap menjadi 15 kontingen.

 "Porwanas (Pekan Olahraga Nasional) lalu Kalimantan Tengah tiga besar nasional. Kali ini kita optimis mengulang kembali prestasi itu. Bahkan juara umum," kata Giben, disambut gemuruh tepuk tangan ratusan atlet yang hadir.

Antusiasme para kontingen tampak luar biasa. Warna-warni kostim kebanggaan mereka mengganggu dominasi lapangan futsal yang berwarna kuning biru itu. Sebagian masih ada yang menggunakan celana jins dengan ransel di punggung. 

Aroma persaingan begitu kuat.  Menjadikan ajang ini tampak begitu bergengsi bagi PWI kabupaten. Ini dapat terlihat dari saling olok dan sindir, dibalut canda antarkotingen di sela kompetisi. Bahkan sebelum kompetisi dimulai.

 ”Enggak usah terlalu bersemangat, kami juga akhirnya yang bakal menjadi juara umum,” celetuk salah seorang peserta ketika mengejek kontingen lainnya yang sedang berfoto bersama dan meneriakkan yel-yel.

Tentu saja celetukan itu, tak ditanggapi serius oleh kontingen yang diejek. Sebab optimisme sudah hadir di tubuh masing-masing kontingen. 

Hampir semua kontingen hadir dengan kekuatan penuh. Kecuali kabupaten Gunung Mas. Hanya empat orang yang hadir. Dua orang atlet. Dua orang pendamping. 

"Enggak bisa berangkat semua, karena banyak yang belum Uji Kompetensi Wartawan (UKW)," ungkap Ketua PWI Gunung Mas Popi Oktoveri. 

PWI Gunung Mas bukan satu-satunya kabupaten yang sedikit mengirim atlet. PWI Kotawaringin Barat (Kobar) juga demikian. Menyiasati kompetisi, sejumlah kabupaten terpaksa bergabung dengan kabupaten lainnya. 

"Hanya enam orang yang berangkat. Bahkan untuk pertandingan futsal kami terpaksa bergabung dengan PWI Lamandau," ujar Ketua PWI Kobar Tumarno. 

Berbeda dengan PWI dua kabupaten itu, PWI Kotawaringin Timur tampil dengan porsi maksimal. Hampir semua cabang yang dilombakan diikuti. Meski ada beberapa atlet terpaksa harus menunggu Porwada selanjutnya karena belum memiliki kartu UKW. 

"Kami mengikuti Porwada dengan semua potensi kami. Semua yang bertanding adalah atlet yang sudah mengikuti UKW dan lulus. Bukan atlet sewaan, " kata Ketua PWI Kotawaringin Timur Andri Risky Agustian. 

PWI Kalteng memang mengharuskan peserta Porwada murni wartawan. Tak boleh ada kontingen yang membawa atlet dari luar atau bukan wartawan resmi. 

Hal tersebut bukan tanpa sebab. Pada Porwanas sebelumnya di Bandung, Jawa Barat, marak dugaan ada sejumlah kontingen provinsi menggunakan jasa atlet sewaan alias atlet yang diwartawankan. PWI Kalteng tak ingin "penyakit" itu menggerogoti kontingen provinsi tersebut. 

"Kami berharap kontingen provinsi lain pada Porwanas di Jawa Timur nanti juga fair," kata Ketua PWI Kalteng Muhammad Haris Sadikin. 

Pria berambut ikal ini optimis kontingen Kalteng nantinya akan betul-betul mengirimkan atlet berkualitas. Bukan sekadar ikut meramaikan Porwanas. 

Syarat kartu biru dan UKW menjadi kunci untuk menjaring wartawan berbakat olahraga itu.  Kendati, harus mengorbankan jumlah peserta dalam Porwada, karena masih banyak yang belum mengikuti UKW. 

"Karena yang kita cari bukan yang menang. Tapi menjaring sebanyak-banyaknya atlet berbakat dan wartawan sejati untuk berlaga di Porwanas nanti," katanya diwawancara di sela pembukaan Porwada Kalteng. 

Pemberlakuan syarat kartu biru dan UKW ini juga sudah menjadi komitmen bersama PWI provinsi lainnya. Guna menghalau adanya potensi atlet bayaran. Sejauh ini, di Kalteng belum ada indikasi adanya atlet bayaran dari kontingen PWI kabupaten. 

"Saya optimis cara ini efektif menghalau adanya potensi atlet bayaran. Apalagi saya kenal betul dengan wartawan di Kalteng, karena setiap uji kompetisi saya hadir," ujar pria yang juga pemimpin redaksi salah satu media cetak di Palangka Raya ini. 

Peraturan ini diyakini efektif menekan potensi atlet bayaran. Sekalipun target PWI Kalteng masuk tiga besar di kancah Porwanas 2020 di Jawa Timur nanti dianggap cukup berat.

Semua PWI kabupaten tampaknya sepakat, bahwa ajang Porwada ini bukan ajang gengsi kedaerahan semata. Melainkan juga ajang pemersatu bagi pemburu berita di Kalteng untuk mengharum nama provinsi di kancah nasional selanjutnya.

"Bisa mewakilkan Kalteng ke tingkat nasional itu tujuan kami," kata Dody Rafliansyah, peraih medali emas tenis meja Porwada Kalteng 2019.

Hal itu diperkuat dengan adanya kontingen yang menjuarai kompetisi, tapi bukan murni dari salah satu kabupaten. Melainkan gabungan dari beberapa kabupaten. Seperti tim futsal PWI Katingan - Seruyan, yang mendapat juara 1. Serta, PWI Lamandau-Kobar yang menjadi juara 2.

Asa PWI Kalteng cukup berat untuk dapat kembali masuk tiga besar nasional.  Apalagi Porwanas tiga tahun selanjutnya pasti bakal lebih sulit lagi. Sebab, mulai tahun 2020 tingkat kesulitan untuk UKW juga bakal lebih tinggi. 

Kesempatan bagi wartawan-wartawan muda yang juga sebagai bibit atlet masuk kompetisi lewat jalur Porwada juga akan berat. Sedangkan provinsi berikhtiar menjaring atlet sebanyak-banyaknya. Atlet yang wartawan. Murni wartawan. Wartawan yang sudah diakui melalui uji kompetensi.

 ”Memang berat tapi melihat semangat Siwo kita optimis. ” pungkas Haris.(***)

 


BACA JUGA

Rabu, 24 Januari 2024 11:16

Di Kalteng Sejak Oktober Tahun Lalu Penarikan Uang Melonjak Ratusan Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada…

Selasa, 23 Januari 2024 01:01

Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Kalteng Ini Ternyata Masih Kerabat Korban

AK (30), pelaku percobaan pemerkosaan terhadap gadis desa berusia 18…

Minggu, 21 Januari 2024 11:06

Ada Caleg Siapkan Uang Melimpah Jelang Coblosan, Ngakunya untuk Tim Pemenangan dan Relawan

Kurang dari satu bulan lagi Pemilu 2024 digelar. Calon anggota…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:38

Sudah Dua Tahun, Misteri Kematian Hotma Hutauruk Belum Terungkap

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) mengalami kesulitan mengungkapkan kasus…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:31

Lingkar Selatan Sampit Masih Jadi Sarang Prostitusi di Kalteng

Praktik prostitusi di Jalan Lingkar Selatan, Sampit, Kalimantan Tengah masih…

Kamis, 18 Januari 2024 11:10

Jualan Narkoba, Haji Gaul di Kalteng Ini Akhirnya Masuk Penjara

Perilaku kakek setengah abad ini tak patut dicontoh. Seharusnya dia…

Kamis, 18 Januari 2024 11:08

Gagal Perkosa Gadis Tetangga, Pemuda di Kalteng Ini Masuk Bui

AK, pria asal Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 18 Januari 2024 11:05

Akhirnya Kejati Kalteng Tahan Dua Tersangka Korupsi BOK Dinkes Barsel

Dugaan tindak pidana korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di…

Kamis, 18 Januari 2024 11:02

Algojo Bentrok Perebutan Kebun Kelapa Sawit di Kalteng Sama-Sama Dibui

Kasus perkelahian maut akibat berebut kebun sawit di Desa Pelantaran…

Rabu, 17 Januari 2024 11:26
Direncanakan Jadi Lokasi Destinasi Wisata Taman Satwa

Di Pulau Hanibung, Tidak Hanya Buaya, Sejumlah Satwa Liar Dilindungi Bisa Hidup Bebas Di Sana

Rencana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meninjau Pulau Hanibung…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers