SAMPIT - Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Arsyad mengajak masyarakat untuk tidak mudah diprovokasi dengan berbagai isu negatif.
Apalagi, menuruny, saat ini sudah memasuki tahun politik yang akan dilaksanakan dua agenda besar yakni Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Masyarakat harus cerdas dan dewasa untuk tidak mudah dijadikan alat yang bisa diprovokasi. Terlebih lagi yang berkaitan dengan isu SARA,” kata Arsyad, Selasa (14/1) kemarin.
Arsyad mengakui dengan kondisi masyarakat yang pluralis ini, tentunya tidak tepat lagi isu SARA dijadikan sebagai komoditas politik.
“Hendaknya bersaing program, ide gagasan dan lain sebagainya untuk Kotim, jangan sampai menjadi SARA sebagai bagian dari agenda politik yang dilakukan di lapangan,” kata dia.
Arsyad berharap agar masyarakat Kotim bisa menilai. Dan dia menyakini saat ini kondisi masyarakat sudah cerdas, dan bisa menilai mana yang baik dan mana isu politik yang bisa membuat suasana tidak kondusif.
Diketahui, isu politik yang paling sering digunakan yakni mempermasalahkan suku dan agama. Gaya politik demikian sejatinya bukan barang baru, tapi sudah formulasi lama untuk menyerang lawan politik.
Namun, saat ini hal itu juga jadi perhatian dari penyelenggara, dan dalam komitmen para calon biasanya ditekankan untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak bermartabat tersebut. (ang/fm)