SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 17 Januari 2020 15:51
Yoyo Habis Setengah Miliar, KH Yusuf Minta Maaf
Yoyo Sugeng Triyogo batal berpasangan dengan KH Muhammad Yusuf Al-Hudromy .(RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Bakal calon bupati Kotim Yoyo Sugeng Triyogo mengaku sudah menghabiskan dana setengah miliar rupiah lebih untuk kepentingannya mencalonkan diri melalui jalur independen. Ongkos besar itu sebagian digunakan untuk mengumpulkan dukungan melalui KTP elektronik yang dilakukan timnya.

”Banyaklah pokoknya (dana yang keluar, Red). Untuk operasional saja sudah Rp 8,5 juta anggaran yang dikeluarkan. Belum lagi pengeluaran yang lain,” katanya kepada Radar Sampit, Selasa (14/1) lalu.

Sebagian besar anggaran itu terkuras untuk pengumpulan KTP-el yang dilakukan timnya. Yoyo mengaku memberikan upah kepada relawannya yang telah bersusah payah mengumpulkan KTP-el. Satu KTP-el dihargai sebesar Rp 20 ribu.

”Saya sangat menghargai kerja keras tim saya, karena mereka perlu biaya transportasi. Berusaha meyakinkan masyarakat. Banyak tenaga yang terbuang, karena mereka harus terus bergerak. Maka saya kasih penghargaan untuk tim saya,” ujarnya.

Dari hasil kerja timnya itu, Yoyo mengaku sudah mengantongi 30 ribu dukungan suara dari KTP-el. Artinya, dana yang telah dikeluarkannya mencapai Rp 600 juta.

”Pergerakan mencari dukungan dengan mengumpulkan KTP-el sudah saya lakukan bersama tim sejak Juni 2019 lalu. Sekarang alhamdulillah 30 ribu KTP-el sudah terkumpul,” ujar pengusaha properti ini.

Jumlah KTP-el yang dikumpulkan Yoyo melebihi syarat yang ditetapkan KPU. Untuk Pilkada Kotim, calon perseorangan wajib menyerahkan syarat dukungan sebanyak 8,5 persen dikali jumlah DPT terakhir, yakni 274.189 atau sebanyak 23.307 KTP-el.

”Banyak yang menganggap maju melalui jalur perseorangan itu berat. Buktinya, saya mampu melewatinya. Kalau syarat aturan KPU minimal 50 persen keterwakilan dari seluruh kecamatan yang ada di Kotim, maka dukungan kami sudah ada di semua kecamatan atau 100 persen keterwakilan dukungan,” ujarnya.

Menurut Yoyo, pemenuhan syarat dukungan itu tidak begitu berat. Meskipun dalam proses di lapangan ditemukan berbagai kendala dan hambatan.

”Kami punya tim yang solid. Insya Allah melalui jalur perseorangan ini tidak susah-susah amat. Yang bikin susah itu politikusnya, sehingga orang-orang beranggapan melalui jalur independen susah banget. Memang saya akui ada tantangan dan hambatan, tetapi semua dapat dilalui,” ujarnya.

Yoyo mengungkapkan, dia membentuk 10 koordinator wilayah (korwil) untuk menggalang dukungan. Setiap korwil ditargetkan mengumpulkan KTP-el sebanyak 3.000 dukungan.

”Kami punya sepuluh korwil yang saya bagi ke berbagai wilayah, lima bagian administrasi. Sekarang sudah hampir 200 orang anggota,” ujarnya.

Untuk meyakinkan masyarakat agar mau memilih dan memberikan dukungan melalui KTP-el, dia mengaku sudah melakukan sosialisasi yang sejak setahun lalu. ”Saya sudah silaturahmi ke berbagai wilayah. Tahun lalu sudah ke Kuala Kuayan dan sudah ke Kecamatan Pulau Hanaut. Tim dari keluarga juga ada, sehingga sosialisasi tidak putus kami lakukan,” ujarnya.

Dalam mencari dukungan, Yoyo mengaku menekankan edukasi dan kembali mengenalkan diri ke masyarakat. ”Kemungkinan besar, dulu kebiasaan tim saat mencari dukungan memberi uang imbalan. Bahkan mungkin sekarang hal-hal yang seperti itu masih terjadi, tetapi itu tidak saya lakukan,” katanya.

Lebih lanjut Yoyo mengatakan, dirinya telah mengambil ID dan password agar dapat login ke aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon). Aplikasi Silon diberikan KPU Kotim dengan melakukan proses unggah untuk memberikan kemudahan dalam pendataan apabila ditemukan NIK atau nama ganda.

”Melalui aplikasi Silon ini, kami diminta melakukan proses input 30 ribu dukungan KTP-el ke dalam sistem tersebut,” ujarnya.

Dia yakin data yang dimasukkan tak akan ada yang ganda. Pasalnya, dia memiliki tim verifikasi untuk mencocokan NIK KTP beserta data nama. ”Apabila ada pendukung yang lain yang sama, secara otomatis ditolak. Tidak masuk dalam sistem, sehingga kemungkinan sangat kecil terjadi NIK atau nama ganda,” tandasnya.

Minta Maaf

Sementara itu, bakal calon wakil bupati Kotim KH Muhammad Yusuf Al-Hudromy yang gagal berpasangan dengan Yoyo, kepada Radar Sampit mengirim pesan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kalteng dan meminta Tuhan agar selalu memberikan bimbingan yang terbaik untuknya.

”Mohon maaf, semoga Allah memberikan bimbingan menjadi hamba Allah yang baik di antara hambanya yang baik dan mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kalteng dan Kotim, khususnya yang membuat ketidaknyamanan. Wallahualam,” katanya.

Dalam akun Facebooknya, Yusuf juga menulis terkait gagalnya dirinya berpasangan dengan Yoyo. ”Manusia berencana tetapi kehendak Allah yang berlaku dan harap maklum kepada kawan-kawan yang mendukung dan mencintai ulama, bahwa pencalonan sebagai wakil bupati Kotim, pendamping Pak H Yoyo Sugeng Triyogo ternyata tidak ada kesepahaman dan ini memungkinkan tidak bisa dilanjutkan sambail menunggu apa gerangan kehendak Allah yang terbaik untuk diri saya. Tolong doanya, semoga Allah tetap bimbing kita semua, amin,” tulisnya. (hgn/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers