SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 04 April 2020 12:07
Semua Jemaah Ijtima Ulama Diminta Karantina Mandiri
TES CEPAT: Petugas kesehatan saat melaksanakan rapid test kepada sejumlah jemaah yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 di Kobar, Jumat (3/4).(SAMSUDIN/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN –  Dari 59 jemaah yang hadir dalam kegiatan Ijtima Ulama Dunia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, sebanyak 18 orang di antaranya telah menjalani rapid test. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kobar Ahmad Sulkan mengatakan, selesai salat Jumat hingga pukul 17.00 WIB, baru belasan orang itu yang datang ke Masjid Islamic Center untuk menjalani pemeriksaan.

”Dari 18 orang itu, hasilnya negatif semuanya. Namun demikian, mereka tetap harus melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing dan perkembangan kesehatannya tetap akan dipantau puskesmas setempat," ungkapnya.

 Saat ini, lanjutnya, tim gugus tugas juga tengah menunggu 21 jemaah tabligh yang berasal dari Kecamatan Pangkalan Lada untuk menjalani rapid test di Laboratorium Kesehatan Daerah, Jalan Sutan Syahrir, Pangkalan Bun.

 ”Tadi, saat dilakukan pemeriksaan terhadap 18 orang yang satu rombongan dengan pasien positif Covid-19, ada sepuluh jemaah lain dari Pakistan yang kebetulan pernah melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan. Warga negara asing (WNA) itu justru meminta di-test dan hasilnya negatif," tutur Sulkan.

Sementara itu, perkembangan penanganan Covid-19 di Kobar diketahui jumlah warga berstatus ODP sebanyak 129 orang, PDP yang dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun 9 orang, dengan rincian 8 orang Kobar, dan 1 Sukamara.

 

PDP Bertambah

Di Kabupaten Kotawaringin Timur, jumlah ODP Covid-19 menurun dari sebelumnya 90 orang, menjadi 57 dengan lepas pantau 33 orang. Penambahan justru terjadi pada pasien dalam pengawasan (PDP) yang meningkat menjadi empat orang.

Bupati Kotim Supian Hadi mengatakan, tiga PDP dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, sementara satu pasien di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. ”Doakan bersama semoga tiga orang PDP yang sedang diisolasi hasilnya negatif dan Kotim bisa kembali ke zona hijau," ujarnya.

Supian menuturkan, sebagian ODP merupakan jemaah Tabligh Akbar Ijtima Ulama Asia di Gowa, Sulawesi Selatan. Semua ODP dipantau selama 1x24 jam. Untuk bahan kebutuhan pokok dijamin pemerintah. ”ODP yang isolasi mandiri di rumah kami pantau dan berikan obat. Semoga mereka bisa sehat," ujarnya.

Menurutnya, sebanyak 71 jemaah Tabligh Akbar Ijtima Ulama Asia di Gow hampir seluruhnya telah melapor. Dia mengapresiasi kesadaran jemaah sehingga bisa lebih cepat dilakukan antisipasi pencegahan penyebaran virus korona.

Supian meminta masyarakat lebih berhati-hati dan waspada, karena di Kotim ada PDP. Namun, dia meminta warga tak resah atau panik dengan penambahan PDP tersebut. ”Saya minta masyarakat hati-hati, tapi jangan sampai menghakimi. Pemerintah tetap akan menjamin masyarakat sekitar orang tersebut (ODP). Kami tidak ingin masyarakat resah," tegasnya.

Supian mengimbau warga tetap melakukan gerakan di rumah saja, menjaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain, dan menghindari perkumpulan orang banyak di satu lokasi.

Di sisi lain, Supian mengungkapkan, Pemkab Kotim juga mengantisipasi kemungkinan terburuk pandemi virus korona dengan menyiapkan tempat pemakaman khusus pasien Covid-19. Lokasi itu tengah dikerjakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kotim.

”Kalau terjadi pasien meninggal dunia, sedang kami siapkan pemakaman massal di kilometer 14 Sampit-Pangkalan Bun. Tapi saya berharap semoga tidak ada pasien sampai meninggal dunia," ujarnya.

Lokasi tersebut dinilai cukup aman, karena jauh dari permukiman warga. Petugas makam juga telah disiapkan. Petugas tersebut telah dibina Dinas Kesehatan agar sesuai standar penanganan jenazah Covid-19.

”Standar kesehatannya terjamin dan fardhu kifayahnya telah disiapkan sejak di ruang jenazah. Termasuk peti jenazah ada standar untuk penanganan jenazah Covid-19," ujarnya.

Di Kabupaten Kapuas, Wakil Satgas Covid-19 Kapuas Panahatan Sinaga mengatakan, jumlah PDP bertambah satu orang menjadi tiga orang. Rinciannya, dua orang dari Kecamatan Pasak Telawang dan satu orang dari Kecamatan Basarang. Ketiganya sudah dirawat di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Menurutnya, PDP dari Kecamatan Basarang memiliki riwayat perjalanan dari Gowa, bagian dari peserta Ijtima Ulama Dunia zona Asia yang batal dilaksanakan. Pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi dengan melakukan pelacakan jejak kontak pasien. (tyo/sam/sla/yn/der/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers