SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 20 April 2020 15:22
Tagihan Listrik Kian Mencekik, Pelanggan Nonsubsidi Heran Konsumsi Membengkak
ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Sejumlah pelanggan listrik nonsubsidi 900 VA (Volt Ampere) ke atas di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan tagihan listrik yang justru kian mencekik di tengah pandemi Covid-19. Mereka heran konsumsi listrik lebih boros, padahal penggunaan lebih hemat.

”Saya heran, pemakaian listrik bulan ini padahal tak begitu deras, tetapi listrik cepat benar habisnya,” kata Yuri, salah seorang ibu rumah tangga di Jalan Cristopel Mihing ini.

Yuri yang tergolong pelanggan listrik prabayar menuturkan, borosnya konsumsi listrik itu terjadi sejak sebulan terakhir. Biasanya, dalam sepekan dia mengisi pulsa listrik sebesar Rp 50 ribu. Namun, tak sampai sepekan, pulsanya sudah habis dan harus mengisi ulang.

”Biasanya tiap minggu kalau isi Sabtu, minggu depannya baru mengisi lagi. Tetapi, bulan ini mengisi Sabtu, Jumat depannya sudah habis. Lebih cepat habisnya,” keluhnya.

Yuri mengaku sudah melakukan upaya penghematan dengan meminimalisir penggunaan listrik. ”Kulkas sering dimatikan tiap tiga jam. Asal ada dinginnya, dicabut untuk irit pembiayaan,” ujarnya.

Yuri menduga kenaikan tagihan listrik yang terjadi bulan ini karena kebijakan pemerintah yang menggratiskan tagihan listrik bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50 persen untuk pelanggan R1-900 VA, sehingga PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menaikkan beban tagihan listrik bagi pelanggan nonsubsidi untuk menutupi penggratisan pelanggan nonsubsidi.

”Apa tagihan 900 VA yang nonsubsidi diam-diam dinaikkan PLN? Mungkin buat menutupi biaya tagihan listrik gratis R1-450 VA dan diskon 900 VA kali ya? Jadi, kami yang sengsara menanggung biayanya,” ucapnya.

Yuri mengharapkan subsidi bagi pelanggan 450 VA tidak berimbas pada pelanggan nonsubsidi. ”Pemerintah menyubsidi pelanggan 450 VA malah bagus untuk meringankan beban hidup masyarakat yang terdampak virus korona, tetapi yang nonsubsidi jangan malah dinaikkan tagihannya. Kasihan kami, pelanggan 900 VA ke atas yang juga tetap bayar dengan beban tagihan yang tak seperti biasa,” ujarnya.

Hal serupa juga dialami pelanggan pascabayar yang mengaku mengalami pembengkakan tagihan listrik bulan ini. “Bulan ini terasa sekali naiknya tagihan. Biasanya Rp 520 ribu naik menjadi Rp 620 ribu per bulannya,” ucap Khairul Anwar, warga Jalan Muchran Ali.

Terpisah, Manager PT PLN Unit Layanan Pelanggan Adman memastikan PT PLN tidak menaikkan biaya tarif listrik bagi pelanggan R1-900 VA ke atas. ”Tidak ada kenaikan tarif daftar listrik (TDL). Sampai saat ini masih dengan tarif yang sama,” ujarnya.

Adman menuturkan, apabila pelanggan keberatan, bisa menyampaikan langsung ke kantor PT PLN ULP Sampit dengan membawa bukti kelengkapan agar dapat dilakukan pengecekan. ”Kami siap melayani dan menjelaskan secara detail walaupun sebenarnya informasi terkait penggratisan pelanggan 450 VA ini sudah kami informasikan melalui media massa sebelumnya,” tegasnya.

Sebelumnya, akhir Maret lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo membebaskan kewajiban membayar tagihan listrik untuk pelanggan golongan 450 VA yang diperkirakan mencapai 24 juta pelanggan dan diskon 50 persen untuk golongan 900 VA yang diperkirakan 7 juta pelanggan. Kebijakan tersebut berlaku selama tiga bulan, yakni April, Mei, dan Juni 2020. (hgn/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers