SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 25 April 2020 10:32
Pascapenggerebekan Besar-besaran, Polisi Buru Pengendali Puntun Kampung Narkoba
MASIH DIKEMBANGKAN: Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri memperlihatkan lokel penjualan ineks di Puntun, Palangka Raya. (DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Pascapenggerebekan besar-besaran lokasi peredaran narkotika di kawasan Rindang Banua atau Puntun, kini kepolisian terus melakukan pengembangan. Aparat juga memburu pengendali kampung narkoba di Kota Cantik. 

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri menyatakan masih melakukan pemeriksaan kepada beberapa warga yang diamankan. Pihaknya masih menyelusuri siapa pengendali peredaran narkoba di lokasi  tersebut.

“Masih kita periksa dan barang bukti sudah diamankan. Saat ini kita mendalami siapa pengendali lokasi tersebut, saya tetap berkomitmen untuk terus memberantas peredaran narkoba,” ujar perwira menegah Polri ini.

Barang bukti yang disita adalah 16 paket sabu seberat 69 gram, belasan sepeda motor, uang belasan juta rupiah. Lima orang  juga masih diamankan di Mapolresta Palangka Raya.

Jaladri menyampaikan, Puntun menjadi lokasi jual dan beli narkotika. Terbukti ada loket pembelian ekstasi seharga 400 ribu, sabu berbagai ukuran, tempat penyewaan bong, dan lokasi pengisap sabu.

Jaladri mengatakan, kepolisian tidak akan terus melakukan penindakan. Termasuk terus menyelusuri apakah ada lokasi serupa di Palangka Raya.

”Kita akan terus telusuri lokasi-lokasi lain. Jika ada, maka langkah tegas akan dilakukan seperti yang sudah-sudah,” tegasnya.

Jaladri membeberkan,  lokasi penggerebakan terlihat sudah dirancang oleh jaringan besar peredaran narkotika. Terlebih lokasinya jauh dari pemukiman, walaupun jalan atau akses menuju lokasi melalui pemukiman masyarakat.

“Mereka sudah profesional, sudah memiliki tugas masing-masing. Ada pemantau, pengawas, penjaga loket, dan informan. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa, termasuk akses melarikan diri dan alat komunikasi,” jelasnya.

Jaladri menduga barang haram dipasok dari Kalimantan Selatan dan Pontianak. Omset penjualan ditaksir puluhan juta per hari dan ratusan pengguna barang haram tersebut setiap hari membeli sabu di lokasi tersebut.

“Omsetnya besar makanya itu diatur, ada loket, tempat nyabu, bahkan ada tempat jual makanan maupun minuman di lokasi tersebut. Maka itu memang perlu dimusnahkan dan ini juga diapresiasi oleh warga sekitar,” ujarnya.

Penggerebekan besar besaran dilakukan jajaran Polresta Palangka Raya dibackup Ditsampta dan Brimob Polda Kalteng di Jalan Rindang Banua, Puntun, Palangka Raya, Kamis (23/4).  Dari lokasi itu ditemukan puluhan bong bekas sabu, senjata tajam, senapan angin, narkotika jenis sabu 16 paket dan uang tunai jutaan rupiah serta belasan sepeda motor. Termasuk mengamankan beberapa pria bertato yang diduga terlihat peredaran narkotika.

Aksi penggerebekan tersebut  sempat mendapat perlawanan dari puluhan warga bersenjata tombak, parang, dan senapan angin. Akhirnya puluhan personel bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengamankan lima pelaku beserta barang bukti. (daq/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers