SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 30 April 2020 10:42
Belum selesai Dihajar Pandemi, Bencana Baru Menghampiri

SAMPIT – Tahun ini boleh jadi merupakan tahun paling berat untuk dilalui bagi sebagian besar rakyat. Selain dihajar pandemi Covid-19, ”murka” alam menambah beban kehidupan melalui bencana yang menyapa warga. Curah hujan yang tinggi tak hanya membuat sejumlah wilayah banjir, namun juga membuat jalan, terutama di wilayah pedalaman sulit dilintasi.

Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, membuat akses poros yang menghubungkan antara Kecamatan Parenggean, Mentaya Hulu, hingga Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengalami kerusakan yang cukup parah. Ruas jalan nyaris tidak bisa dilintasi masyarakat.

Apabila jalan poros lintas provinsi Kalteng yang menghubungkan sejumlah Kecamatan di Kabupaten itu putus, perekonomian masyarakat bakal lumpuh. Camat Parenggen Siyono mengatakan, hujan deras yang melanda daerah tersebut membuat jalan di Km 19 putus total. Akibatnya, aktivitas warga terganggu dan akses transportasi lumpuh total.

”Hujan deras yang melanda wilayah ini membuat jalan di Km 19 sulit untuk dilewati, karena berlumpur. Berbagai aktivitas yang menggunakan akses jalan itu pun terganggu,” ujarnya, Rabu (29/4).

Lebih lanjut Siyono mengatakan, dirinya bersama Kapolsek Parenggean Iptu Agung Gunawan Putra dan TNI, meninjau ke lokasi untuk melihat langsung kondisi jalan. Di ruas tersebut, banyak kendaraan besar yang terdampar, seperti truk CPO, truk pengangkut pupuk, kernel, hingga truk logistik perusahaan.

”Bersama masyarakat, kami turut membantu mengevakuasi kendaraan yang terdampar,” kata Siyono.

Selain itu, lanjutnya, Selasa (28/4) lalu, tim dari Pemprov Kalteng telah melakukan pengecekan di lokasi. Namun, pihaknya juga berencana akan melakukan perbaikan dalam waktu dekat ini. Upaya itu akan menggunakan alat perusahaan perkebunan di wilayah tersebut.

Di sisi lain, Siyono menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan perusahaan perkebunan di wilayah itu, agar mobil masyarakat yang berukuran kecil, diperbolehkan melintasi jalur perusahaan. Perusahaan bersedia, asalkan tetap mematuhi protap kesehatan terkait Covid-19 dan aturan perusahaan.

Siyono menuturkan, akses jalan akan ditutup sementara untuk dilakukan perbaikan. Dia berharap warga yang akan melintas jalan tersebut mengetahui dan memahami kondisi sekarang. Ruas jalan yang rusak parah itu merupakan poros utama menuju Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, dan Mentaya Hulu.

”Jalan ini menjadi akses bagi warga untuk ke mana saja, yang merupakan jalan poros untuk menuju kecamatan lain," katanya.

Dia menuturkan, lumpuhnya akses jalan akan berdampak pada perekonomian warga di wilayah tersebut. Jalan yang sulit dilintasi, tak jarang membuat kendaraan yang melintas terjebak di jalan. ”Harapan saya, agar jalan ini bisa segera diperbaiki. Terlebih jalan ini memang menjadi kewenangan provinsi," ujarnya, seraya berharap, dengan diperbaikinya akses jalan tersebut aktivitas perekonomian warga kembali normal.

Banjir

Selain akses jalan yang rusak, hujan yang mengguyur di wilayah Kotim dalam beberapa hari ini membuat beberapa kecamatan terendam banjir, seperti di Kecamatan Mentaya Hulu. Di beberapa wilayah, banjir terjadi sejak Senin (27/4) lalu. Sebagian rumah warga terendam banjir.

Kilat, Ketua RT 11, Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, mengatakan, rumah warga sudah ada yang tenggelam. Sebagian lokasi banjir lainnya ada yang mencapai hingga selutut kaki orang dewasa. Banjir juga merendam jalan di wilayah tersebut, sehingga lumpuh dan sulit dilalui.

”Mungkin ini yang dinamakan PSBB (pembatasan sosial skala besar, Red). Dan ini PSBB dari Tuhan. Karena ini (Banjir, Red) kiriman langsung dari Tuhan untuk membuat umatnya tetap berada di rumah,” ucapnya kepada Radar Sampit.

Menurutnya, sampai kemarin belum ada bantuan, baik dari pemerintah maupun perusahaan swasta. ”Padahal, masyarakat, khususnya yang berada di wilayah banjir berharap ada. Apalagi dengan kondisi saat ini, masyarakat tidak bisa bekerja,” katanya.

Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusup mengatakan, banjir di daerah utara terjadi setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut. Ada tiga kecamatan yang terendam banjir, yaitu Tualan Hulu, Telaga Antang, dan Parenggean.

”Di Kecamatan Tualan Hulu, yang terendam banjir, Desa Tumbang Mujam dengan tinggi air 10 sentimeter di atas lantai. Ada sekitar empat rumah yang terendam,” katanya.

Selanjutnya, di Luwuk Sampun, RT 1, ada 14 rumah yang terendam dengan 16 kepala keluarga yang terdampak. Ketinggian air mencapai satu meter dari atas jalan. Banjir di kecamatan itu juga merendam Desa Sebungsu serta Desa Tanjung Jorong.

"Banjir juga terjadi di Kecamatan Telaga Antang, yaitu Desa Tumbang Sangai," katanya.

Di Kecamatan Parenggean, desa yang terendam banjir, yaitu Desa Bajarau dengan ketinggian air mencapai 75 cm dari atas jalan. Tim BPBD Kotim sedang melakukan survei dan terus memantau perkembangannya.

”Kami juga mendata rumah yang terdampak banjir, sekalian dengan keluarga yang kurang mampu dalam rangka untuk tinggal di rumah akibat pandemi Covid-19, kalau sewaktu-waktu diperlukan untuk diberikan bantuan sembako," tandasnya. (yn/sir/dia/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers