SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Senin, 04 Mei 2020 10:56
Banjir Rob Terjang Permukiman

Tanjung Keluang Sempat Tergenang

TERGENANG ; Banjir Rob menerjang kawasan pesisir pantai Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu (2/5) pukul 14.00 WIB.(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN - Banjir Rob yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menerjang permukiman warga, Sabtu (2/5) sore.

Rob yang terjadi disertai hujan deras dan gelombang tinggi disertai angina kencang ini membuat warga Desa Kubu, Bogam, Keraya hingga Sebuai panik. Meski bukan kejadian pertama kali, namun rob kali ini dinilai terparah dalam kurun waktu beberapa dekade.

Kepala Desa Kubu, Saparudin mengatakan, banjir rob yang terjadi ketika hujan turun dengan deras dan disertai dengan angin kencang membuat cuaca di pantai Kubu saat itu mencekam. “Gelombang tinggi menggulung di pantai membuat air laut naik hingga ke daratan,” katanya, Minggu (3/5). 

Kendati tidak merusak rumah warga, namun genangan banjir rob yang terjadi di RT 02, Desa Kubu cukup dalam. Beruntung banjir rob tidak berlangsung lama setelah sekian jam air kembali normal. "Hanya permukiman di dataran rendah yang tergenang, seperti di RT 02, kemudian di sepanjang Pantai Kubu sekitar radius 50 meter air laut naik dan menggenangi pantai," ujarnya.

Menurutnya peristiwa rob bukan kali pertama terjadi di pesisir Kumai, namun untuk kali ini terbilang parah. Informasinya beberapa bagian wilayah ada yang tergenang cukup luas, salah satunya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Tanjung Keluang yang menjadi tempat penangkaran Penyu Sisik. 

Terendamnya TWA Tanjung Keluang merupakan peristiwa yang langka bahkan seumur hidupnya baru pertama kali ini TWA Tanjung Keluang tergenang beberapa saat. Ia juga menginformasikan bahwa akibat terjangan rob tersebut, membuat ruas jalan di Desa Keraya yang baru diperbaiki awal tahun lalu kembali rusak, bahkan ada 6 rumah terdampak akibat terjangan rob dan beberapa dapur rumah warga rusak."Selama saya hidup baru pertama kali ini air laut naik hingga menenggelamkan Pantai Tanjung Keluang, namun saat ini sudah kembali normal," terangnya. 

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Sebuai, Tohari mengungkapkan bahwa hanya satu rumah warga desanya yang diterjang rob. Itu terjadi karena mayoritas permukiman warga jauh dari tepi pantai. Namun ia juga membenarkan kalau rob kali ini merupakan yang terparah dialami oleh Desa Keraya dan Sebuai Timur. "Untuk Sebuai masih aman, hanya Keraya dan Sebuai Timur terparah ada enam rumah dan jalan yang rusak dan kotor karena sampah naik ke daratan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Aqil Ikhsan membenarkan bahwa di wilayah pesisir Kumai sekitar pukul 14.00 WIB mengalami pasang surut (Pasut) dengan ketinggian air laut mencapai 1,8 meter. 

Menurutnya fenomena tersebut terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia yang tengah mengalami periode peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. 

(pancaroba). Pada periode pancaroba ini cuaca umumnya berubah lebih dinamis dan sangat dipengaruhi pemanasan permukaan oleh radiasi matahari, sirkulasi atmosfer lokal, serta ada atau tidaknya gangguan atmosfer di atas suatu wilayah dan sekitarnya akibat aktivitas badai tropis, pusaran angin atau gelombang atmosfer ekuator tropis. 

"Sirkulasi siklonik di wilayah Laut Jawa bagian barat dan kondisi hujan yang terus menerus terjadi beberapa hari ini," ungkapnya.

Untuk itu ia meminta agar masyarakat mewaspadai kondisi ke depan bila ditambah dengan saat puncak pasut, maka kejadian tersebut bisa jadi akan terulang bila masih kondisi cuaca yang ekstrim seperti sekarang. Ia juga menjelaskan berdasarkan pemantauan dan analisis BMKG dalam beberapa hari terakhir, serta prediksi kondisi atmosfer untuk sepekan ke depan, terdapat indikasi adanya perambatan gelombang atmosfer ekuator tropis MJO (Maden Julian Oscilation) dan sirkulasi siklonik (pusaran angin) di sekitar Laut Jawa bagian barat serta di perairan utara Maluku dan Papua Barat pada perode 27 April – 3 Mei 2020 yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan yang cepat dan lebat.  

Selain itu gelombang atmosfer ekuator tropis merupakan gangguan atmosfer berupa perambatan klaster udara basah yang menjalar dari Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-90 hari dan perambatan MJO dapat memicu pertumbuhan awan yang cepat dan besar sehingga menghasilkan hujan dengan curah yang tinggi.

 "Berdasarkan hal tersebut kami mengimbau kepada pemerintah provinsi dan masyarakat termasuk di Kalteng agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, angin kencang, hujan lebat disertai kilat dan petir serta hujan es)," pungkasnya. (tyo/sla)

 

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers