PALANGKA RAYA – Pelayanan umum di RSUD Doris Sylvanus dipastikan tetap berjalan lancar, sekalipun saat ini sebagian ruangan di rumah sakit tersebut digunakan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Direktur RSUD Doris Sylvanus, Yayu Indriaty menyebutkan, saat ini rumah sakit tersebut terbagi menjadi dua zona, yakni zona isolasi dan zona pelayanan. Hal tersebut bertujuan supaya pelayanan yang sifatnya umum dan pelayanan pasien Covid-19 tetap berjalan lancar.

Dengan adanya pembagian zona tersebut, maka antara pelayanan pasien umum dan pasien terindikasi Covid-19 dilakukan pada tempat yang terpisah. Sehingga, antara pelayanan umum dan pelayanan penanganan Covid-19 dapat berjalan dengan lancar.

Meski demikian, akibat kondisi tersebut daya tampung pasien pun terbagi menjadi dua. Dimana sebelumnya daya tampung rumah sakit sekitar 374 tempat tidur, kini menyisakan 274 tempat tidur untuk pelayanan pasien umum.

"Pengurangan 100 tempat tidur itu karena untuk penanganan terkait Covid-19. Hanya saja, dari 100 itu hanya bisa digunakan sebagiannya. Ya, itu karena pasien harus berada pada ruang terpisah atau tidak boleh digabung," ucapnya.

Pihaknya juga telah mengoptimalkan pemanfaatan ruang isolasi di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) sebagai perluasan pelayanan RSUD Doris Sylvanus. Ruang isolasi itu diperuntukkan bagi pasien lainnya yang tidak mampu tertampung pada rumah sakit dengan kondisi lebih stabil.

Mengoptimalkan pemanfaatan ruang isolasi tambahan tersebut menjadi sangat penting, karena hingga saat ini kondisi RSUD Doris Sylvanus selalu penuh mengingat rumah rumah sakit ini merupakan salah satu fasilitas rujukan.

"Disatu sisi kami juga berharap melalui pemeriksaan swab yang lebih cepat bisa mempersingkat waktu untuk mengetahui positif atau negatifnya pasien. Sehingga bisa juga menghindari ruang penuh," pungkasnya. (sho/dc)