PALANGKA RAYA – Tragis dialami Agung Sujatmiko (48) warga Jalan RTA Milono Kompelks Borobudur II. Pria bertubuh gemuk ini ditemukan tak bernyawa di lantai dua kediamannya, Rabu(20/5). Diduga kematiannya karena serangan jantung, hal tersebut berdasarkan keterangan kerabatnya.
Kematian mendadak ini pun ditangani aparat berwajib. Di dekat jenazah tergelatak ditemukan obat-obatan. Agung didapati tak bernyawa setelah rekan kerja korban bernama Heri, ingin mengajaknya berbuka puasa bersama. Saat ditemukan kondisi jenazah tertelungkup di samping kursi.
Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya Kompol Todoan Agung Gultom usai mendapatkan laporan kematian tersebut menyatakan, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh almarhum. Sehingga diduga kuat kematiannya disebabkan sakit, terlebih pengakuan saksi dan keluarga memang yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit jantung sejak dua tahun lalu.
”Tidak ada unsur pidana dan menurut keterangan keluarga korban ada riwayat penyakit jantung sejak tahun 2018. Namun tetap beberapa saksi dimintai keterangan dan tim inafis melakukan oleh TKP di lokasi,” ujarnya.
Disampaikannya pula, menurut keterangan rekan Agung, Heri, sebelum ditemukan tak bernyawa, Agung siang hari keluar rumah membeli rokok. Tak lama langsung ke lantai dua untuk beristirahat dan sempat membuat kopi di lantai satu. Setelah itu, saksi pergi untuk berolahraga. Dan sore hari Heri (saksi) kembali dan ingin mengajak rekannya itu buka puasa bersama.
Kala itu lanjut Todoan, korban dipanggil berulang kali oleh saksi namun tidak ada jawaban. Hingga Heri naik ke lantai dua dan melihat tubuh almarhum dalam posisi tertelungkup. Melihat hal itu , Heri berusaha membangunkan tetapi tidak ada respon. Bahkan, nampak ada darah keluar dari hidung dan mulut almarhum, dan segera dilaporkan ke polisi.
Todoan menambahkan, saat petugas hadir jenazah langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk diperiksa penyebab kematiannya. Namun dipastikannya tidak ada unsur kekerasan atau pidana dalam kasus tersebut. ”Penyebab utama kematian masih ditindaklanjuti, tetapi besar kemungkinan karena sakit yang diderita almarhum,” tandasnya. (daq/gus)
