PALANGKA RAYA – Bentuk komitmen dan kepedulian dari pribadi Sugiantio Sabran dan Agustiar Sabran, terhadap masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng), terus mengalir. Di tengah pandemi virus korona atau Covid-19, bantuan terus disampaikan kepada masyarakat yang terdampak dan sangat membutuhkan.
Terlebih, program seribu paket sembako untuk masyarakat itu sangat dirasakan betul manfaatnya oleh masyarakat. Apalagi gerakan yang diinisiasi Sugianto Sabran selaku Pembina Relawan Muda Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran selaku Pembina Relawan Milenial Agustiar Sabran mampu meringankan beban masyarakat.
Disampaikan Ketua Himpunan Mahasiswa (HIMA) Katingan, Kalimantan Tengah, Jedi Suprianto. Bahwa langkah nyata dalam pemberian bantuan gratis benar - benar sangat membantu masyarakat. Terlebih salah satu sasaran bantuan adalah mahasiswa.
“Program seribu paket sembako gratis untuk masyarakat Kalimantan Tengah sangatlah membantu, terlebih bantuan tersebut juga mengarah kepada mahasiswa yang sedang merantau untuk menyelesaikan pendidikannya. Wujudnya nyata dan sangat terasa,” ujar Jedi, Rabu (27/5).
Dia menekankan apa yang telah dilakukan Sugianto Sabran harusnya menjadi contoh yang baik, bagi orang yang memiliki kelebihan rejeki untuk saling berbagi.
“Berterima kasih atas bantuan dari Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran yang diberikan. Sangat jarang seorang pemimpin turun langsung seperti ini,” kata Jedi.
Tekan Jedi lagi apa yang dilakukan oleh Sugianto Sabran dan Agustiar Sabran, menjadi dorongan bagi banyak pihak untuk terus berbuat kebaikan. Semoga akan lebih banyak lagi pejabat dan orang dermawan yang dapat membantu meringakan beban masyarakat yang kurang mampu di tengan pandemi ini.
Agustiar menambahkan apa yang dilakukannya, merupakan murni gerakan kemanusian, untuk membantu masyarakat. Tidak ada maksud untuk pamer atau riya. Karena kalau semua bersatu, pandemi Covid-19 pasti akan mampu dilewati.
“Ikhlas untuk rakyat, posisi saat ini ada karena rakyat. Jadi kembali kepada rakyat, ketika membutuhkan. Ingat tidak ada pamer dan riya dalam kegiatan ini karena murni kemanusiaan,” pungkas Agustiar. (daq/dc)