SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 19 Juni 2020 08:55
Kabar Baik..!!! ABHS akan Buka Lagi Bulan Depan
Aquarius Boutique Hotel Sampit

SAMPIT – Pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret lalu membuat bisnis perhotelan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kelimpungan. Para pengusaha berusaha bangkit setelah pemerintah menerapkan new normal mulai 6 Juni.    

Seperti diketahui, sejak pemerintah mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19 pada 2 Maret, perekonomian semakin terpuruk.  Berselang 18 hari setelah itu, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) menyampaikan kabar adanya dua warga Palangka Raya, Provinsi Kalteng, terpapar Covid-19 pada Jumat  20 Maret.

Kondisi ini semakin parah dan penyebaran virus semakin tak terkendali. Kasus korona terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Minggu 5 April. Ketika itu, Bupati Kotim Supian Hadi mengumumkan tiga warga Kotim yang terindikasi positif Covid-19.

Sejak saat itu, berbagai upaya pemerintah daerah untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 semakin gencar. Kebijakan baru terus bermunculan, mulai dari keputusan libur sekolah yang terus diperpanjang, ASN dianjurkan bekerja dari rumah, warga dianjurkan beribadah di rumah, imbauan penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, bahkan hampir seluruh kegiatan pemerintah yang mengumpulkan banyak masa terpaksa dibatalkan. 

Tak hanya itu, pusat perbelanjaan sempat ditutup dan kemudian dibuka dengan pembatasan, destinasi wisata ditutup hingga kini, pasar dadakan ditiadakan, larangan penumpang melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum juga sempat ditutup selama satu bulan lebih.

Banyaknya kebijakan pemerintah tersebut membuat sektor pariwisata dan perhotelan terkena imbasnya. Ratusan karyawan hotel terpaksa dirumahkan dan pelayanan hotel ditutup.

”Karyawan saya ada 140-an dan hampir 90 persen sampai dengan saat ini masih dirumahkan,” kata Bayu Andi Bawono, General Manager Aquarius Boutique Hotel Sampit (ABHS).

Kondisi perekonomian yang semakin sulit dan menurunnya kunjungan hotel membuatnya terpaksa menutup layanan hotel selama berbulan-bulan.

”Sudah sejak 1 April pelayanan hotel ditutup. Rencananya akan kembali operasional pada awal Juli,” ujar Bayu.  

Meski kondisi perekonomian masyarakat semakin sulit, dirinya tetap berusaha bangkit. Dia juga berharap era new normal yang diterapkan saat ini dapat memperbaiki kondisi perekonomian kembali normal.

”Tidak ada niat untuk menutup total. Kita optimis akan tetap jalan. Karena investasi hotel sangat mahal, kalau hanya untuk ditutup tanpa adanya kegiatan kan sayang sekali,” ujarnya.

Dirinya mengaku sejak masa pandemi Covid-19, efisiensi biaya operasional terus dilakukan. Bulan depan, Aquarius berencana buka secara bertahap sambil evaluasi penetrasi pasar dan   mengacu pada aturan pemerintah.

Hal senada juga diungkapkan General Manager Hotel Vivo Sampit Magrey Fano. Selama masa pandemi kunjungan  hotel mengalami penurunan drastis.

”Kunjungan hotel turun drastis hingga mencapai 90 persen. Saat ini kamar yang terisi di kisaran 8-12 kamar saja,” kata Magery Fano.

Selain itu, efesiensi dari segi operasional juga dilakukan seperti membatasi penggunaan listrik. Dari 63 kamar yang tersedia, hanya 23 kamar yang diaktifkan. Pemakaian listrik dan penggunaan lift juga dikurangi.

Kendati demikian, dirinya belum merumahkan karyawan. Hanya saja jam kerja karyawan dikurangi dengan sistem shift. ”Karyawan belum dirumahkan. Saya hanya menerapkan sistem kerja shift. Mereka bekerja secara bergantian,” ujarnya.

Apabila masa pandemi Covid-19 hingga akhir tahun tak menunjukkan tanda-tanda berakhir, maka akan ada kemungkinan hotel stop beroperasi.

”Kita melihat ke depan. Kalau sampai akhir tahun nanti perekenomian terus terpuruk dan pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda berakhir ada kemungkinan menutup pelayanan hotel,” ujarnya.

Lain hanya dengan Manager Hotel Midtown Sampit Nurvedi Eko. Selama masa pandemi, Midtown tetap membuka layanan. Namun, ada beberapa outlet yang sempat ditutup.

”Kami tidak menutup layanan menginap, hanya ada beberapa outlet seperti massage dan restoran tutup sejak April lalu. Sebelum Lebaran, restoran mulai buka lagi. Semua makanan dan minuman diantar ke kamar semua,” tambahnya.

Selama masa pandemi Covid-19, kunjungan tamu juga turut mengalami penuruna drastis hingga 80 persen. “Kunjungan hotel hanya berkisar 20 persen. Maksimal 15 pengunjung,” ujarnya.

Dari total 48 karyawan Hotel Midtown, pihaknya mengaku belum melakukan pengurangan karyawan. Midtown menerapkan sistem kerja shift dengan pengurangan produktivitas kerja. 

”Jumlah hari kerja tergantung occupancy hotel. Satu orang sekitar 14 hari kerja dan ini imbasnya  ke pendapatan karyawan,” tambahnya.

Nurvedi tak berniat untuk menghentikan pelayanan hotel. Meskipun tutup, hotel masih harus mengeluarkan biaya untuk keamanan, energi, dan maintenance.

”Tinggal kita pilih mana, tanpa pendapatan tetapi masih harus keluar dana atau kita tetap beroperasi menghasilkan pendapatan meskipun menombok sedikit,” tandasnya. (hgn/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers