KOTAWARINGIN LAMA – Makin tingginya debit air Sungai Lamandau berakibat luasnya wilayah yang terendam. Ratusan rumah warga kini mulai terendam oleh luapan air dari salah satu sungai terbesar di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Sebelumnya hanya terdata puluhan rumah, kini sudah ada ratusan rumah yang terdampak banjir, meliputi dua desa dan dua kelurahan,” ungkap Camat Kolam, Nahwani, Selasa (30/6).
“Wilayah yang mengalami banjir yakni Desa Kondang, Desa Rungun, Kelurahan Kotawaringin Hulu, dan Kelurahan Kotawaringin Hilir,” lanjutnya.
Berdasarkan data yang masuk ke Pemerintah Kecamatan Kotawaringin Lama, di Desa Kondang ada 131 rumah, Kotawaringin Hulu 98 rumah, dan di Kelurahan Kotawaringin Hilir ada 150 rumah yang terdampak luapan sungai tersebut. Sementara itu hingga sore kemarin, data dari Desa Rungun belum masuk ke Kecamatan Kolam. “Terkait bencana alam banjir ini, sudah kami laporkan ke BPBD Kotawaringin Barat,” kata Nahwani.
Nahwani meminta warga yang berada di zona banjir untuk meningkatkan kewaspadannya, jangan sampai mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Bila ketinggian air meningkat usahakan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Disinggung wilayah Desa Lalang yang juga berada di bantaran Sungai Lamandau, Nahwani menjelaskan bahwa untuk sementara masih aman. Karena posisi desa tersebut berada di dataran tinggi, tetapi yang menjadi kendala ke desa ini adalah akses jalan mereka tergenang banjir di sejumlah titik.
Sementara itu air yang menggenangi kilometer 30 ruas Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama mulai menghambat kelancaran pengguna jalan, kendaraan roda dua terutama jenis metik nyaris tak bisa lagi melintas. “Kendaraan jenis matik mulai bermasalah dan alternatifnya menggunakan bantuan jasa getek meski jarak tempuhnya hanya puluhan meter saja,” ujar Sholihin salah seorang pengguna jalan ini.
Hal serupa diungkapkan Ukuy, warga RT 01 Kotawaringin Hilir ini menyebutkan kedalaman air bertambah 10 sampai 15 centimeter dalam kurun waktu 24 jam terakhir. “Berdasarkan info keluarga di Nanga Bulik, kondisi air di sana mulai menyurut, namun tumpahannya di wilayah Kotawaringin Lama masih meningkat,” tuturnya.
Wilayah RT 01 Kotawaringin Hilir menjadi wilayah yang paling berdampak dari banjir ini selain merendam puluhan rumah juga memutus akses jalan daratnya. (gst/sla)