PANGKALAN BUN – Banjir yang melanda kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Lamandau di Kecamatan Kotawaringin Laman makin meluas. Ratusan rumah warga di sejumlah desa dan kelurahan di kecamatan tertua di Kabupaten Kotawaringin Barat itu kian tenggelam.
Tak hanya rumah, sejumlah fasilitas umum baik sekolah dan tempat ibadah juga mulai terdampak peningkatan debit air Sungai Lamandau. Curah hujan tinggi menjadi salah satu penyebab, sedangkan kawasan resapan dan penampung air ditengarai mulai berkurang.
Berdasarkan data yang diterima dari Kecamatan Kolam, luapan Sungai Lamandau telah merendam sebagian besar wilayah di dua kelurahan dan tiga desa, yaitu Kelurahan Kotawaringin Hulu, Kotawaringin Hilir, Desa Kondang, Desa Lalang, dan Desa Rungun.
Sekretaris Camat Kotawaringin Lama, Yudha P Kusuma mengatakan bahwa untuk Kelurahan Kotawaringin Hulu terdapat sebanyak 98 rumah yang terendam dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 98 KK, kemudian di Kelurahan Kotawaringin Hilir sebanyak 165 rumah dengan jumlah Kepala Keluarga terdampak sebanyak 155.
"Untuk Desa Kondang ada sebanyak 94 rumah dengan jumlah KK terdampak sebanyak 131 KK, Desa Lalang 5 jumlah KK 5, dan Desa Rungun 378 rumah terendam dengan KK 387, sehingga total untuk rumah yang terendam 740 rumah dengan jumlah KK 776," terangnya, Rabu (1/7).
Ia juga mengungkapkan, selain rumah dan jalan, banjir juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan tempat ibadah, yaitu di Desa Rungun dan di Kelurahan Kotawaringin Hilir.
Menurutnya ketinggian air di sejumlah desa dan kelurahan di wilayah administratifnya bervariasi. “Yang terdalam hingga mencapai separuh rumah warga,” ungkapnya.
Selanjutnya pihak kecamatan juga telah menyiapkan tempat pengungsian, namun warga masih enggan dipindahkan karena sebagian besar warga masih memilih bertahan dan kalaupun ada yang mengungsi masih sebatas di rumah sanak saudaranya.
"Dari pantauan, bahwa banjir yang terjadi terparah di Desa Rungun dan Kondang, dan desa dan kelurahan yang terdampak banjir permukiman warganya berada di bantaran Sungai Lamandau," imbuhnya.
Untuk diketahui, setelah melakukan pemantauan banjir di Kecamatan Arut Utara, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah direncanakan akan memantau kondisi banjir di Kecamatan Kolam pada Kamis (2/7) hari ini.
Sementara itu Camat Arut Utara Nursyah Ikhsan menyampaikan bahwa hingga memasuki pekan kedua, banjir telah merendam sebanyak 10 desa dan 1 kelurahan serta sejumlah fasilitas umum termasuk jalan dan sekolah serta fasilitas kesehatan.
Ia mengakui bahwa banjir rutin tahunan di wilayahnya tersebut telah menguras tenaga dan pikiran banyak pihak termasuk dampak secara ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.
"Ada sekitar 600 lebih Kepala Keluarga yang saat ini rumahnya terendam banjir di Kecamatan Arut Utara. Namun selain di Kelurahan Pangkut, banjir juga mulai surut di Desa Nanga Mua," tegasnya.
Terpisah, Sekretaris Camat Arut Selatan Rangga Lesmana mengungkapkan berdasarkan laporan yang pihaknya terima untuk diwilayahnya ada satu desa yaitu Umpang yang mengalami banjir, namun hingga saat ini belum ada rumah yang terendam.
"Air saat ini hanya menggenangi permukiman, belum ada yang rumahnya terendam," pungkasnya. (tyo/sla)