Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC-19) Kotim kembali menggelar kegiatan rapid test bagi pelajar, mahasiswa, dan santri yang akan melanjutkan pendidikan keluar Kotim. Rapid test tahap akhir kali ini diikuti sekitar 190 orang, di gedung Serbaguna Sampit, Rabu (1/7).
Juru Bicara (Jubir) GTPPC-19 Kotim Multazam mengatakan, dari 190 orang peserta yang mengikuti rapid test, tiga orang di antaranya reaktif. ”Kami sudah melakukan pengarahan kepada yang reaktif untuk melakukan karantina dan proses lebih lanjut," ujarnya.
Multazam menuturkan, rapid test gratis itu merupakan tahap terakhir. Sebab, kecil kemungkinan kegiatan serupa kembali digelar karena keterbatasan stok alat dan tenaga medis. ”Di Kotim sudah dilaksanakan lebih dari empat ribu rapid test di luar rapid test anggota KPU," ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, lanjutnya, merupakan konsekuensi pihaknya untuk mengeluarkan surat perjalanan yang digunakan pelajar, mahasiswa, dan santri untuk keluar Kotim. ”Di luar itu, kami tidak akan akui. Kami akan menggunakan data ini, akan kami sampaikan ke seluruh titik bandara dan KKP sebagai data pembanding," jelasnya.
Sementara itu, hasil rapid test nonreaktif yang sebelumnya berlaku selama tiga hari, kini sesuai surat edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat Nomor 9 Tahun 2020, hasil nonreaktif tersebut diperpanjang menjadi 14 hari.
Adapun sembilan peserta reaktif yang mengikuti rapid test pada tahap awal masih menjalani karantina karena masih menunggu hasil swab yang prosesnya masih harus menunggu antrean di Palangka Raya.
”Mereka menjalani karantina dengan ketat. Mengikuti protokol Covid-19. Tim medis yang berada di lini depan juga terus lakukan pemantauan," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru dari tim GTPPC-19 Kotim, jumlah kasus positif Covid-19 di Kotim bertambah enam orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 41 kasus. Pasien positif baru itu dari berbagai kategori usia, mulai dari 7 – 41 tahun. Mereka tersebar di Kecamatan Baamang, Parenggean, dan Mentawa Baru Ketapang. (yn/ign)