SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Sabtu, 04 Juli 2020 15:00
ASTAGA!!! Sejumlah Pedagang Kabur Saat Rapid Test

Terancam Tidak Boleh Berjualan

TERPAKSA: Salah satu pedagang di Pasar PU terlihat pasrah saat mengikuti Rapid Test Massal dilakukan oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Palangka Raya, Jumat (3/7).(DODI RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA-Pelaksanaan rapid test massal secara gratis, ternyata masih banyak ditakuti masyarakat. Tak hanya di kawasan pemukiman tetapi juga pusat perbelanjaan. Seperti saat digelar di Pasar Kameloh, kemarin. Sejumlah pedagang pilih  di kawasan itu melarikan diri dan bersembunyi kala petugas tim gugus penanganan covid-19 melakukan rapid test. 

Dari lebih 200 pedagang di pasar tersebut. Dan petugas hanya mampu melakukan pemeriksaan rapid  kepada 125 pedagang dan pengunjung, dengan hasil enam diantaranya dinyatakan reaktif. Dan merekapun sudah menjalani isolasi mandiri dan dilakukan swap. 

Berbeda dengan di pasar PU di Jalan S Parman. Ratusan pengunjung dan pedagang pasar malah antusias dan tidak ada melarikan diri saat petugas melakukan rapid test,Jumat (3/7). Mereka dengan sukarela memeriksakan diri untuk di rapid dan mendukung program pemerintah tersebut,  untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. 

Tidak ada perlawanan atau adu argumen dalam pelaksanaan tersebut. Bahkan mereka secara sadar meluangkan waktu untuk dilakukan pemeriksaan. Mereka berkeinginan pasar PU menjadi lokasi percontohan bebas penyebaran virus mematikan tersebut. 

”Ngapain harus takut untuk rapid test, kami pedagang pasar PU mendukung hal itu. Jadi tidak ada yang melarikan diri, tidak ada yang kabur,tidak ada yang melawan. Karena semuanya untuk kebaikan bersama, biar bebas korona dan penyebaran virus covid-19 juga bisa diputus,” Supiem,  salah satu pedagang. 

Pedagang lainnya,Suparman mengatakan tidak perlu ketakutan dan menolak melakukan rapid test. ”Tidak ada yang perlu ditakutkan, karena cuma diperiksa seperti itu. Kalau reaktif ya isolasi mandiri tetapi tidak sampai terkekang,” cetusnya. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Irma Afsesta juga menyampaikan,  langkah ini sesuai target dalam beberapa hari menggelar rapid test di 10 titik lokasi. 

”Kita baru lakukan dua lokasi di pasar kameloh dan pasar PU. Nantinya akan ada delapan titik lagi dilakukan namun untuk pelaksanaannya dilakukan secara acak, tergantung dengan tenaga kesehatan dan tidak mungkin setiap hari,” imbuhnya.

Irma mengaku salut dengan pedagang pasar PU, karena antusias melakukan rapid test. 

”Khusus di pasar PU, alhamdulilah pro aktif dan mau serta malah bergembira.Bahkan mendukung dan senang hati. Beda dengan di pasar Kameloh banyak yang lari karena masih takut. Padahal di sana lebih 200 pedagang,  tetapi dapatkan 125 di rapid test dan reaktif ada enam,” ungkapnya. 

Menurut Irma, masih banyaknya pedagang yang takut menjalani rapid test tersebut , karena kalau reaktif harus disiolasi 14 hari tidak boleh berdagang maupun beraktivitas dan dijauhi masyarakat lain. Padalah ditegaskanya tidak seperti itu. 

”Kalau reaktif kita imbau untuk melakukan isolasi mandiri hingga dilakukan swap.Kita sudah punya PCR sendiri dan dalam waktu satu dua hari hasilnya sudah bisa keluar. Tidak juga dikucilkan masyarakat, tetapi malah membuat proteksi untuk tidak merugikan orang lain,” imbuhnya. 

Dilanjutkannya, nantinya setelah dilakukan pemeriksaan rapid test selama 10 hari, maka pelaku usaha yang tidak melaksanakan rapid nantinya tidak boleh berjualan. 

“Maka kita melaksanakan agar tidak ada penularan antara pembeli dan penjual. Nah ada melarikan diri kita imbau untuk mendatangi fasilitas kesehatan. Sebab setelah dilakukan pengetatan protokol maka pelarangan berjualan akan diberlakukan. Rapid tes ini mahal kalau dilakukan secara mandiri, namun beruntung walikota mengakomodir dan  diberikan gratis,” paparnya. 

Irma kembali menegaskan, nantinya di Pasar Kameloh bagi pedagang yang tidak punya surat  rapid test maka tidak boleh berjualan.   

”Nanti itu semakin tegas peraturannya. Nah langkah ini juga kami  melakukan penjaringan awal dan melihat seberapa luas penyebaran dan lakukan penjaringan yang reaktif sebanyaknya untuk dilakukan swap. Lalu kalau positif lakukan penanganan lebih lanjut, agar wabah ini segera berlalu,” pungkasnya. 

Irma menambahkan,  harusnya masyarakat bukan melakukan penolakan dan menghindar, tetapi mendukung sehingga kota Palangka Raya ini bisa sesegera mungkin terlepas dari wabah korona dan melaksanakan new normal. Sampai akhirnya berkegiatan seperti bisa, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan. (daq/gus)

 


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers