PANGKALAN BUN- Angka kasus positif Covid-19 di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus mengalami peningkatan yang signifikan. Ironisnya, peningkatan terjadi di tengah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 setempat gencar mensosialisasikan masa new normal.
Peningkatan kasus Covid-19 saat ini bukan lagi didominasi oleh dua kluster sebelumnya, yakni Gowa dan Temboro. Tapi sudah menjadi transmisi lokal.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kobar Jhonferry Sidabalok menegaskan, dimasa transmisi lokal seperti saat ini gugus tugas Covid-19 sudah tidak bisa lagi menjelaskan asal sumber penularannya.
"Transmisi lokal tersebut sudah terjadi di puluhan kasus Covid-19, sejak beberapa Minggu yang lalu. Kita tidak bisa lagi menjelaskan dari mana sumber penularannya," ujar Jhonferry, Jumat (10/7).
Dijelaskannya, di masa transmisi lokal ini, Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan potensi penularan yang patut diwaspadai. Lantaran OTG merupakan orang yang bisa menularkan Covid-19 kepada orang lain tanpa diketahui, karena OTG tidak menunjukkan gejala klinis Covid-19.
Selain itu lanjutnya, ada ketentuan bila ada kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal, maka ada ketetapan transmisi lokal tidak ada lagi pengelompokan kluster, dan kesimpulannya sudah tidak bisa lagi dikategorikan dengan kluster.
Di samping itu Jhonferry mengeluhkan sulitnya masyarakat diberikan kesadaran dan pemahaman, untuk patuh menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk untuk disiplin menggunakan masker.
Untuk itu pihaknya berharap agar masyarakat dapat memperketat protokol kesehatan, dengan tetap mengenakan masker yang benar, sering-sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir selama 20 detik, serta jangan keluar rumah bila tidak perlu.
Sementara itu, Juru Bicara Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kobar Achmad Rois saat ditanyakan terkait sumber penularan transmisi lokal, hanya menjawab dengan singkat, bahwa sumber penularan transmisi lokal berasal dari berbagai sumber.
"Transmisi lokal, berbagai sumber paparan penularan, sehingga sulit diketahui," cetusnya.(tyo/gus)