PANGKALAN BUN- Banjir kiriman dari wilayah Kabupaten Lamandau, membuat ketinggian air di Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat yang dilintasi Daerah Aliran Sungai Lamandau, meninggi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketinggian air di Sungai Lamandau mengalami penurunan sekitar 10 sentimeter, namun justru DAS Lamandau di bagian hilir mengalami peningkatan 17 sentimeter.
Kondisi tersebut, membuat sejumlah ruas jalan yang terendam air semakin tinggi, khususnya di jalan Ahmad Shaleh ruas Kotawaringin Lama - Pangkalan Bun yang sudah mencapai setinggi pinggang.
Tingginya air ditambah dengan arus yang deras membuat pengendara yang nekat nyaris terbawa arus air. Sebagai alternatifnya, masyarakat yang akan melintas harus menggunakan getek untuk mengantarkan mereka ke titik aman dengan membayar Rp10 ribu sekali jalan.
Banjir yang sudah berlangsung hampir dua pekan ini pun membuat ruas jalan tersebut nyaris lumpuh. Kendaraan roda dua dan roda empat kecil dipastikan sudah tidak bisa melintas. Namun kendaraan roda enam serta mobil taksi yang sudah dimodifikasi ketinggian socknya, masih memungkinkan untuk lewat dengan aman.
Anggota TRC BPBD Kobar Ahmad Saini menjelaskan, bahwa untuk di kilometer 30 ketinggian air mencapai batas pinggang orang dewasa, dengan panjang area yang tergenang sekitar 65 meter.
Untuk kendaraan roda dua dipastikan tidak bisa melintas hanya bisa ditempuh dengan menggunakan perahu getek.
Sementara untuk, di kilometer 39 panjang jalan yang tergenang sepanjang 80 meter, untuk ketinggian air sekitar 37 sentimeter, dengan medan air yang cukup deras.
"Untuk yang kilometer 30 sudah tidak bisa,sekelas Avanza juga sudah banyak yang putar balik. Sementara yang nekad lolos tapi dengan resiko, dan untuk di kilometer 39 sebagian naik getek mengingat medannya cukup deras dan beresiko," paparnya.
Terpisah, sementara itu banjir juga menggenangi ruas jalan Ahmad Shaleh di Kelurahan Mendawai Seberang, Raja Seberang dan di kilometer 1 Kelurahan Baru.
Bahkan di kilometer 1 kawasan bundaran Sampah, pengendara roda dua nyaris tidak bisa lagi melintas, mengingat ketinggian air sudah mencapai di atas 30 sentimeter. (tyo/gus)