SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 15 September 2020 15:35
Sepekan Terisolir, Bantuan Belum Tersalurkan

Pemprov Kirim Tagana, Saluran 20 Ribu Paket Bahan Pokok

BANTUAN PANGAN: Sejumlah warga, relawan dan petugas Kecamatan Belantikan Raya saat mengirimkan logistik bantuan swadaya dengan penuh keterbatasan.(ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK – Sejumlah desa di Kabupaten Lamandau masih terisolasi akibat banjir dan belum tersentuh bantuan logistik dari pemerintah. Kondisi itu diketahui sudah berlangsung sekitar sepekan belakangan.

Camat Belantikan Raya Eddy Wahyudi mengungkapkan, pihaknya telah berupaya menyalurkan bantuan banjir ke dapur umum secara swadaya untuk beberapa desa sebelum bantuan dari BPBD datang. Namun, masih ada beberapa desa lagi yang belum tersentuh bantuan sama sekali.

”Seperti Desa Bintang Mengalih, Nangamatu, dan Benuatan. Selain jalan putus total, juga tidak ada jaringan telekomunikasi. Kalau Desa Karang Besi masih bisa SMS dan telepon di lokasi tertentu, tapi jalannya juga masih putus," ungkapnya, Senin (14/9).

Menurutnya, banjir desa-desa hulu Belantikan Raya sempat surut selama tiga hari, kemudian dua hari terakhir kembali meninggi akibat banjir susulan yang lebih parah lagi. Bahkan, dikabarkan beberapa rumah kembali rusak akibat hanyut diterjang derasnya banjir.

”Sebagai langkah darurat, kami, pihak kecamatan telah membackup bantuan ke Desa Tangga Batu, Belibi, Bayat, dan Batu Selipi. Beberapa desa ada yang harus diantar dengan jalan kaki bantuan sembakonya sejauh dua kilometer karena tidak bisa dijangkau kendaraan," tambahnya.

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Edison Dewel mengatakan, stok logistik di BPBD Lamandau masih aman. Namun, warga jangan berharap menerima bantuan bahan pokok untuk masing-masing KK, seperti musibah banjir sebelumnya, karena stok bahan pokok kali ini hanya untuk mendukung dapur umum yang dibangun di tenda pengungsian.

”Menyikapi banjir yang terjadi saat ini yang tidak jelas kapan surut dan berakhirnya, sesuai arahan, warga yang rumahnya terendam semua sehingga tidak bisa lagi melakukan aktivitas memasak dan lainnya, disarankan mengungsi di tempat yang telah disediakan. BPBD menyiapkan bahan mentah logistik makan minumnya," bebernya.

Para pengungsi diharapkan dapat bekerja sama untuk memasak bahan mentah yang disediakan tersebut di dapur umum. Sementara BPBD dan Tagana yang personelnya terbatas, akan fokus mendistribusikan bantuan ke dapur umum pengungsian dan selalu waspada untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan warga dan hal-hal darurat lainnya. 

”Sistem sekarang ini kita tidak lagi membantu warga terdampak dengan memberikan logistik per KK atau door to door, karena tidak efektif dan efisien," cetusnya.

Harapannya, sistem tersebut dapat menumbuhkan semangat kebersamaan,  gotong royong, dan saling peduli di antara sesama warga terdampak banjir yang dikoordinir pemerintah desa setempat.

”Bagi desa-desa yang terisolir telah ditangani para camat. Mereka sangat proaktif dalam melayani dan melindungi warganya. Mereka punya cara-cara sendiri untuk menjangkau daerah terisolir tersebut. Yakin saja, semua warga kita aman terlindungi dan tidak ada yang dalam keadaan lapar," tegasnya.

Seperti diketahui, untuk warga di pedalaman yang terbiasa hidup jauh dari kota pada umumnya selalu memiliki persediaan atau stok makanan pokok, seperti beras hingga beberapa minggu ke depan. Dengan demikian, saat ada bencana dan desa mereka terisolasi dan sulit terjangkau, warganya masih bisa bertahan hidup walaupun dengan segala keterbatasan.

 

Bantuan Provinsi

Sementara itu, Pemprov Kalteng mulai bergerak membantu sejumlah wilayah yang dilanda banjir. Sejumlah personel Tagana dikirim serta mendistribusikan bantuan 20 ribu paket bahan pokok, penanganan kesehatan, dan membuka dapur umum.

”Saya sudah sampaikan untuk ditangani serius dan itu pun menjadi perhatian pemerintah untuk membantu. Salah satunya mendistribusikan 20 ribu paket sembako dan tagana Kalteng membangun atau mendirikan dapur umum,” ujar Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Senin (14/9).

Sugianto menegaskan, langkah tersebut sebagai komitmen dari pemerintah daerah untuk bergerak cepat dalam penanganan korban banjir. ”Saya menginstruksikan kepada Dinas Sosial Kalteng, Dinas Ketahanan Pangan Kalteng, Dinas Kesehatan Kalteng dan BPBD Kalteng agar segera bergerak cepat menangani korban banjir, dengan mengutamakan faktor kemanusiaan,” ujarnya.

Dia menambahkan, bantuan tersebut diutamakan bagi masyarakat yang berada di kecamatan dan desa yang sulit terjangkau melalui jalur darat. ”Intinya, ini adalah langkah nyata bahwa pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng Rian Tangkudung mengatakan, pihaknya langsung bergerak dan membagi beberapa tim untuk menyalurkan bantuan sosial.

”Kami akan siapkan dapur umum. Tagana akan meluncur ke kabupaten tersebut, sampai diperkirakan kondisi stabil dan masyarakat terbantu,” ujarnya. (mex/sla/daq/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers