SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 23 September 2020 15:29
Makin Parah..!!! Belasan Kilometer Terendam Banjir

Ribuan Jiwa Terdampak, Warga Bermain Air di Jalanan

MAIN AIR: Belasan warga bermain air yang menggenangi kilometer 36 jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (22/9).(GUSTI HAMDAN/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Belasan kilometer jalan yang menghubungkan Pangkalan Bun dan Kotawaringin Lama terendam banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dalam beberapa pekan terakhir. Terkait itu, Dinas Perhubungan Kobar melakukan pembatasan kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut.

”Tadi kami sudah sosialisasi langung ke pengguna jalan agar kendaraan roda enam ke atas selama banjir tidak melintas dulu. Sama seperti banjir sebelumnya untuk mengurangi risiko atau menghindari kecelakaan," kata Fitriyana, Kepala Dinas Perhubungan Kobar, Selasa (22/9).

Di samping itu, tambah Fitriyana, pembatasan juga untuk menjaga kondisi dan usia jalan supaya tidak cepat rusak. ”Pelarangan ini juga dimaksudkan untuk menjaga kondisi jalan supaya tidak semakin rusak," ucapnya.

Kapolres Kobar AKBP Andi Kirana mengatakan, pihaknya bersama instansi terkait terus berupaya melakukan pemantauan dan penanggulangan. ”Untuk jalan yang terendam, dalam pantauan kami saat ini di Kobar adalah Jalan Pangkalan Bun – Kolam. Ada sepanjang 12 kilometer yang terendam air dengan ketinggian berbeda – beda, kisaran antara 20 – 100 centimeter, ” jelas Kapolres.

Selain itu, lanjut Kapolres, pihaknya telah menurunkan tim satgas banjir bersama Polsek terdekat, yaitu Polsek Kolam untuk memantau perkembangan banjir. ”Akan kami pantau terus keadaannya. Apabila ada warga memerlukan bantuan, kami segera ambil tindakan,” katanya.

Semakin dalam dan banyaknya titik banjir di sepanjang jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) cukup membahayakan pengguna jalan. Banjir di ruas jalan menuju Kecamatan Kolam tersebut terus meluas, dari awalnya yang hanya tiga titik.

Menurut Amari, seorang pengguna jalan, selain banjir yang sudah melanda, air juga telah menggenang di tikungan SMKN 4 Pangkalan Bun dan wilayah Kecamatan Kolam, tidak jauh dari Jembatan Sungai Lamandau.

”Untuk pemotor amannya naik perahu di titik banjir yang dalam dan berarus deras dengan tarif Rp 20 ribu di kilometer 30 dan Rp 20 ribu lagi di kilometer 36," katanya.

 

Wisata Banjir

Puluhan orang bermain air di kawasan kilometer 36 jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama. Selain bermain air, mereka juga berendam di jalur penghubung lintas kabupaten tersebut. Mereka seolah ingin melupakan bahwa banjir merupakan bencana.

Kedatangan warga Kotawaringin Lama ini sebagian besar ingin merasakan sensasi mandi di tengah jalan dengan air berarus deras. Wahana air deras itu semakin populer setelah warga selalu mengunggah kegiatan mereka di akun media sosialnya.

”Saya penasaran dan ingin mencoba sensasi mandi di sini dan ternyata memang beda kalau kita mandi di wahana khusus rekreasi air atau waterboom. Di sini memang alami dan juga seperti apa gitu. Saat mandi, ada sepeda motor, mobil dan truk melintas. Pokoknya beda," ujar Esi, warga yang dibincangi media ini.

Selain jadi tempat mandi, ada juga sejumlah orang yang mengajari anaknya berenang pada posisi air yang tenang. Bahkan, titik banjir ini juga dijadikan tempat mencuci kendaraannya.

Gusti Suheri, Sekretaris Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kecamatan Kotawaringin Lama, mengatakan, lokasi tersebut boleh dikatakan tempat hiburan rakyat gratis.

”Tetapi, tempat ini juga cukup berbahaya. Selain rawan kecelakaan seperti terbawa arus, juga bisa tertabrak kendaraan pengguna jalan," imbuhnya.

Menurut Heri, yang datang bukan hanya anak-anak atau warga biasa, tetapi juga tokoh masyarakat hingga pejabat pemerintah dan swasta.

Di sisi lain, keramaian itu dimanfaatkan sejumlah orang untuk mengais rezeki. ”Alhamdulillah, banyaknya warga datang ke sini ada imbasnya bagi kami, penjual es dan pentol," tutur Rubiah, pedagang pentol yang mangkal di sekitar banjir tersebut.

Kehadiran banyak warga memang sedikit menganggu pengguna jalan, terutama kendaraan roda empat atau lebih. Sebaliknya, para pengunjung juga siap siaga membantu pengendara sepeda motor yang kesulitan melintas di tengah terjangan arus air deras.

Agar di lokasi itu tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, keberadaan pihak terkait agar siaga setiap saat sangat diperlukan. ”Selain untuk mengatur lalu lintas, keberadaan aparat dapat mengingatkan warga, baik untuk keselamatan saat di air, juga untuk menghindari berjangkitnya Covid-19, karena banyak warga abai dengan protokol kesehatan, seperti tidak pakai masker atau jaga jarak," kata seorang warga. 

Ribuan Jiwa Terdampak

Ribuan jiwa di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Kotawaringin Lama mulai merasakan dampak banjir. Selain melumpuhkan aktivitas, mereka juga memerlukan bantuan pangan. 

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar, banjir di Kelurahan Kotawaringin Hulu merendam 125 rumah dengan jumlah KK 125, terdiri dari 500 jiwa. Kelurahan Kotawaringin Hilir sebanyak 302 rumah, dengan jumlah KK terdampak 333 terdiri dari 1.236 jiwa, Desa Kondang 94 rumah dengan jumlah 133 jiwa dan 496 jiwa, Desa Lalang 26 rumah dengan jumlah KK 26 terdiri dari 104 jiwa, Desa Rungun 378 rumah dengan jumlah KK 406 terdiri dari 1.464 jiwa.

Total rumah yang terendam di tiga desa dan dua kelurahan tersebut sebanyak 932 rumah, jumlah KK 999, dan 3.800 jiwa terdampak.

Ketinggian air yang merendam ratusan rumah bervariasi, antara 40 centimeter - 2 meter, yakni di daerah Rungun dan Kondang.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) merespons dengan menyalurkan bantuan bahan pokok pada masyarakat terdampak.

Bantuan berupa beras satu sak, mi instan, telur, dan kebutuhan pokok lainnya tersebut diserahkan Bupati Kobar Hj Nurhidayah, didampingi Kapolres Kobar AKBP Andi Kirana dan Dandim 1014 Pangkalan Bun serta Kadishub Kobar Fitriyana di lapangan Kotawaringin Lama, Selasa (22/9).

Berdasarkan data dari Kecamatan Kotawaringin Lama, selain merendam rumah di tiga Desa Rungun, Lalang, dan Desa Kondang, banjir juga merendam dua kelurahan, yakni Kelurahan Kotawaringin Hulu dan Kotawaringin Hilir.

Nurhidayah mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan respons cepat pemerintah daerah kepada masyarakat terdampak banjir. ”Saat ini baru simbolis yang kami berikan. Nanti teknisnya akan dikoordinir BPBD dan Dinsos melalui pemerintah desa dan kecamatan, juga melalui Polsek dan Koramil, untuk masyarakat yang terdampak banjir," ujarnya.

Nurhidayah menyebut, walau nilainya tidak seberapa, bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah untuk meringankan beban masyarakat terdampak. Dia juga menyampaikan amanah Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang turut berduka atas musibah yang menimpa masyarakatnya.

”Banjir yang sudah terjadi untuk ketiga kalinya dalam tahun ini cukup menyita perhatian pemerintah daerah. Bukan hanya di Kobar, tetapi secara geografis banjir terjadi hampir di seluruh wilayah yang dekat daerah aliran sungai," ungkapnya.

Nurhidayah berharap perusahaan besar swasta di sekitar Kecamatan Kotawaringin Lama ikut berperan memberikan bantuan kepada masyarakat.

”Saat ini masyarakat memerlukan bahan pokok dan air bersih. Jadi, selain logistik yang sudah disiapkan, kami juga berharap partisipasi perusahaan swasta di sekitar wilayah Kolam," pungkasnya. (gst/tyo/sla/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers