SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 29 Oktober 2020 11:51
Ratusan Kendaraan Terjebak Macet Belasan Jam
MACET PARAH: Puluhan kendaraan terjebak macet di ruas Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama. Jalan itu mengalami kerusakan dan tengah diperbaiki Dinas PUPR Kalteng, Rabu (28/10).(ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Akibat ngotot melintas di Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama yang sedang dalam proses perbaikan, ratusan mobil terjebak kemacetan selama belasan jam. Padahal, Pemkab Kotawaringin Barat melalui Dinas Perhubungan telah mengeluarkan Surat Edaran Bupati Kobar Nomor 550/718/Dishub tentang Pembatasan Angkutan Jalan di ruas jalan tersebut.

Untuk mempertegas larangan melintas bagi kendaraan berat atau roda enam, Dishub telah membuat pos di Km 1 (Bundaran Sampah) Kelurahan Baru, pintu masuk ke ruas jalan tersebut.

Informasi dihimpun, proses sosialisasi pembatasan melintas telah dilakukan sebelum pengerjaan perbaikan 12 titik kerusakan parah di ruas Jalan Ahmad Shaleh. Namun sopir angkutan berat tersebut kucing-kucingan dengan petugas Dishub yang menjaga. Ketika pos jaga sudah tidak ada anggota, kendaraan berat nekat masuk.

Akibatnya, pekerjaan perbaikan di Km 6, Kelurahan Mendawai Seberang, terhambat. Ruas itu satu dari belasan titik jalan yang rusak terparah. Semula, proses pengerjaan penimbunan dan pengerasan yang telah dilakukan kembali hancur, lantaran sejumlah mobil ambles dan terjebak.

Lantaran truk tidak bisa keluar, kendaraan di belakang hingga tengah malam dari arah Pangkalan Bun terus menumpuk hingga mencapai ratusan mobil. ”Untuk kendaraan yang dari pukul 23.00 WIB tadi malam (Selasa, Red) baru lolos jam 04.00 WIB subuh. Kemudian yang antrean setelah itu baru bisa lolos kembali pukul 13.00 WIB dan ini masih banyak yang belum bisa melintas karena pengerjaan harus diselesaikan terlebih dahulu," kata Murniati, warga sekitar, Rabu (28/10).

Kepala Dinas Perhubungan Kobar Fitriyana menegaskan, anggota Dishub sejatinya telah diterjunkan ke pos jaga di Km 01 ruas jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama. Namun, saat dini hari, ketika anggota rehat, semua mobil jenis truk dan tangki masuk memaksakan diri. Padahal, selain jalan masih perbaikan, banjir sudah naik kembali.

Untuk itu, agar peristiwa tersebut tidak terulang dan para sopir mematuhi pembatasan melintas, Dinas Perhubungan bersama Satlantas Polres Kobar berjaga ketat di pos. ”Dini hari dan subuh saat istirahat mereka masuk lagi. Mereka ini (sopir, Red) bandel-bandel namun mulai hari ini kami gabungan dengan Satlantas dan kelurahan," ujarnya.

Dia menegaskan, untuk kali ini akan lebih tegas lagi. Hal itu demi keselamatan dan kenyamanan berlalu lintas serta membantu pelaksanaan pekerjaan Dinas PUPR Provinsi Kalteng yang sedang memperbaiki titik kerusakan jalan.

Bila ada kendaraan roda enam atau lebih yang memaksa masuk, pihaknya akan memberikan sanksi dengan tindakan tegas.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kobar Juni Gultom mengatakan, pekerjaan perbaikan jalan di Jalan Ahmad Shaleh, ruas Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama sedang dikerjakan Dinas PUPR Kalteng. Konsorsium Pangkalan Bun - Kolam sementara dihentikan, karena sudah dikerjakan melalui proyek provinsi.

”Sambil kami evaluasi, di mana kami perlu masuk melalui konsorsium dengan perusahaan transportir. Untuk di Km 01 kami kerjakan setelah di Km 6 selesai,” katanya. 

Balik Kanan

Sementara itu, dari sisi jalur Jalan Kotawaringin Lama menuju Pangkalan Bun, sejumlah pengguna jalan memilih putar balik karena tak sanggup menunggu kemacetan jalan tersebut. Muhammad Toha, Kades Sukamakmur, Kecamatan Kola, memutuskan balik ke Kolam karena tidak bisa melanjutkan perjalanannya ke Pangkalan Bun.

”Titik kemacetan terjadi di kilometer lima atau yang lebih di kenal gedung walet yang ada kandang sapinya setelah tikungan SMKN 4 Pangkalan Bun," tutur Toha.

Kemacetan itu, lanjut Toha, terjadi sejak pagi hingga sore belum terurai. Sebelumnya ada sejumlah mobil yang terjebak ambles. Untuk meloloskannya harus ditarik.

Melihat kondisi jalan semakin parah, pihak terkait yang melakukan perbaikan jalan melakukan penimbunan. Tanahnya diambil dari wilayah Kotawaringin Lama.

”Tetapi, usaha ini juga tidak berhasil. Sejumlah kendaraan yang mencoba melintasi jalan yang diperbaiki tetap terkendala karena cuaca saat perbaikan ada turun hujan," tambah Toha.

Toha yang bermaksud ke Bandara Iskandar untuk menjemput keluarganya dari Jawa terpaksa tidak bisa melakukan penjemputan. Antrean kali ini diperkirakan kurang lebih empat kilometer, yang terpanjang dari arah Kolam, sementara dari arah Pangkalan Bun hanya sedikit karena mereka cepat kembali dan mengambil jalan alternatif memutar lewat Kabupaten Lamandau.

Utin Rasidah, pengguna jalan asal Kolam lainnya mengatakan hal serupa. Kemacetan terjadi sejak pagi, sekitar jam 06.00 - 17.00 WIB. ”Akibat antrean panjang dan lama ini, selain rasa bosan, juga harus menahan rasa lapar karena di sekitar sini tidak ada yang jual makanan atau minuman. Kasihan yang membawa anak kecil atau yang lanjut usia," kata Sidah yang mulai mengantre dari jam delapan pagi.

Kesabaran pengguna Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama memang diuji. Selain harus menahan rasa haus dan lapar, juga harus menahan ingin buang hajat. Terutama kaum perempuan.

”Kami berharap kepada pihak terkait mencarikan solusi, jangan sampai kejadian seperti hari ini terulang. Kasihan pengguna jalan, tindak tegas saja para pelanggar aturan yang tetap ngotot menerobos jalan ini, yang dampaknya merugikan orang banyak," harap salah seorang pengguna jalan yang minta namanya tidak ditulis. (tyo/gst/sla/ign)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers