PANGKALAN BUN- Kasus terkonfirmasi positif coronavirus disease atau Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kembali meledak. Disebut bahwa jumlah peningkatan kasus positif Covid-19 4 November 2020 kemarin, merupakan yang terbanyak selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan data sebaran pasien Covid-19 di Kobar, secara akumulasi dari awal pandemi Covid-19 jumlah total terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 1.270 orang.
Meningkatnya jumlah akumulasi kasus lantaran terjadi lonjakan terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab tanggal 1 Desember 2020 sebanyak 89 orang. Dengan begitu maka jumlah terkonfirmasi positif yang dalam perawatan baik di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun maupun rumah sakit perluasan dan isolasi mandiri berjumlah 519 orang.
Sementara itu, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh kemarin sebanyak 9 orang, dan warga Kecamatan Kumai yang meninggal dunia akibat coronavirus sebanyak 2 orang, dengan begitu total yang meninggal sebanyak 19 orang.
Berdasarkan data tersebut, Kecamatan Arut Selatan menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19, dengan penambahan sebanyak 86 orang. Dan total secara akumulasi di Kecamatan Arsel yang merupakan jantung Kota Pangkalan Bun tersebut berjumlah 955, dengan jumlah dalam perawatan sebanyak 397 orang.
Disusul, Kecamatan Kumai dengan total 162 dengan jumlah yang dirawat mencapai 64 orang. Kemudian Kecamatan Pangkalan Banteng total 61 dan yang dirawat sebanyak 34 orang, Kecamatan Pangkalan Lada total sebanyak 59 orang, dan yang dalam perawatan sebanyak 15 orang. Kecamatan Kotawaringin Lama dengan total akumulasi sebanyak 23 dan dalam perawatan sebanyak 2 orang. Kemudian Kecamatan Arut Utara 8 orang dan dalam perawatan 8 orang.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit (P2P), Jhonferi Sidabalok saat dikonfirmasi membenarkan, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 Kabupaten Kobar mencapai 109 orang, kemarin.
Ia menegaskan, penanganan Covid-19 di Kabupaten Kobar oleh Satgas Covid-19 dilaksanakan sudah sesuai dengan KMK 413. "Hanya masyarakat yang kurang patuh protokol kesehatan dan tidak disiplin mengenakan masker," ujarnya, Jumat (4/12).
Menurutnya, saat ini diharapkan semua pihak bisa massif mengingatkan masyarakat luas untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan secara individu. Termasuk dalam rumah sesama anggota keluarga, serta tidak keluar rumah bila tidak perlu.
Jhonferi menegaskan, kendati terjadi lonjakan kasus, mekanisme penanganan masih sama dengan sebelumnya, yaitu tracking, tes dan treatment.
Dirinya juga meminta agar masyarakat senantiasa mematuhi protokol kesehatan (4 M), karena bila masyarakat tidak patuh, seberapa pun banyak rumah sakit disiapkan, tidak akan mampu menampung pasien covid-19.
"Untuk pemutusan rantai penularan, penanganannya dengan disiplin protokol kesehatan," tandasnya. (tyo/gus)