PALANGKA RAYA –Nasib malang dialami Muhammad Sarwani, bocah berusia 11 tahun, yang masih berstatus pelajar sekolah dasar kelas V. Anak ini ditemukan sudah tak bernyawa di dasar kolam ikan milik rumah makan Boga Rasa di jalan G Obos VII, Selasa (19/1) kemarin. Peristiwa naas ini terjadi lantaran korban tidak bisa berenang dan kolam ikan tersebut sedalam kurang lebih tiga meter.
Isak tangis kedua orang tua korban pun pecah saat mengetahui kondisi buah hati mereka tersebut. Korban sempat dibawa ke RS Bunda di jalan G obos, namun tidak bisa tertolong. Diketahui awalnya, keberadaan korban di lokasi lantaran diajak sang kakak M Sardani untuk memberi pakan ikan di kolam. Tenggelamnya korban diketahui setelah sekitar satu jam, sebelum sadar keluarganya tidak melihat keberadaan almarhum.
Saat itu, Sardani melaksanakan tugas kuliah berupa Praktek Lapangan sebagai mahasiswa Fakultas perikanan di Universitas Palangka Raya (UPR).
Kasus ini pun ditangani Mapolsek Pahandut dan lokasi kejadian dipasangi garis polisi. Sedangkan jenazah, dari rumah sakit dibawa ke rumah duka di jalan G Obos XXV.
Kakak korban M Sardani menyampaikan, ia tidak menyangka musibah ini terjadi. Dia mengakui mengajak sang adik ke kolam untuk memberikan makan ikan. Sebelum kejadian pun, dirinya masih sempat melihat korban bermainan ayunan di sekitar lokasi. Namun baru sadar setelah hanya melihat sandal korban dipinggir kolam. ”Saya membawa dia ke lokasi, jujur saya tak menyangka,” tuturnya sedih.
Salah satu warga yang ikut mencari, Irawadi Gunawan menyampaikan, ia sempat mendengar suara orang minta tolong, sehingga dirinya ikut mencari keberadaan korban. Setelah beberapa waktu, korban berhasil ditemukan namun sudah dalam keadaan lemas dan akhirnya dibawa ke klinik kesehatan.
”Iya tenggelam di dalam kolam. Untuk kronologisnya saya tidak tahu. Hanya tadi mendengar suara minta tolong dan langsung dilakukan pencarian hingga akhirnya ketemu tetapi sudah dalam keadaan lemas,” ucapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pahandut Ipda Andri Wicaksono membenarkan bahwa kematian korban diduga tenggelam dalam kolam ikan. Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam bagaimana peristiwa naas itu terjadi hingga merenggut nyawa almarhum. ” Benar, jenazahnya ditemukan di ujung tengah kolam. Kita sudah oleh TKP dan kami dapat laporan warga korban anak kecil tenggelam,” terangnya.
Perwira Pertama Polri ini menambahkan beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk pemilik kolam, kakak almarhum dan lainnya. Dan berdasarkan keterangan korban tenggelam di kolam dan saat itu lepas dari pengawasan, lantaran korban sendiri dan tidak bisa berenang.
”Saat itu korban datang diajak kakaknya karena PPL. Tanpa pengawasan, sang kakak makan dan baru sadar saat tidak ada keberadaan korban. Lalu dicari dan dapat namun dalam keadaan tidak bernyawa. Kakak korban praktek PPL sebagai mahasiswa Fakultas perikanan UPR. Untuk hal lainnya kami kami lidik dan mintai keterangan,” pungkas Andri.(daq/gus)