SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Kamis, 21 Januari 2021 14:55
Limbah Kayu Mebel Disulap Jadi Bernilai Jutaan Rupiah

Sulistiyo, Perajin Karya Seni Ukiran Kayu Khas Dayak

KARYA SENI: Sulistiyo menunjukan sejumlah karya seni ukir miliknya yang dibuat hanya dengan memanfaatkan limbah kayu bekas industri mebel.(YUSHO/RADAR SAMPIT)

Bagi sebagian orang, limbah kayu industri mebel atau furnitur dinilai tidak berguna. Dibuang, dibakar, bahkan dibiarkan berserakan. Namun, di tangan Sulistiyo, limbah tersebut justru dijadikan kerajinan unik dengan nilai ekonomis tinggi.

YUSHO RICKY PRAYOGA, Palangka Raya

Merintis usaha kerajinan ukiran kayu motif khas Dayak sejak 2014 lalu, Sulistiyo memilih memanfaatkan cukup banyak limbah kayu mebel yang tidak lagi digunakan. Meski hanya memanfaatkan potongan kayu tidak berguna, usaha tersebut mampu menambah pundi-pundi rupiahnya.

Warga Jalan G Obos Kompleks Bhayangkara II Kota Palangka Raya ini menamai usahanya Trio Art. Berbagai ukiran khas Dayak dibuatnya hanya dengan menggunakan alat seadanya. Mulai dari ukiran talawang atau perisai berukuran kecil hingga besar, kecapi, ukiran batang garing, hiasan dinding, hingga ornamen lain yang bercirikan Kalteng.

Tidak ada kriteria khusus dalam memilih kayu untuk dijadikan kerajinan ukiran. Sebab, dengan hanya memanfaatkan limbah kayu mebel tersebut, membuat dirinya tidak kesulitan mencari bahan baku utama kerajinan.

”Limbah kayu dari potongan mebel itu kan biasanya tidak dipakai lagi, jadi itu yang saya olah lagi menjadi sesuatu yang ada manfaatnya. Daripada dibuang, kayu bekas ini saya ambil karena masih memiliki nilai jual,” kata Sulistiyo, Senin (18/1).

Sejak awal merintis usaha tersebut, Sulistiyo mengaku belajar secara otodidak dari berbagai referensi. Selain itu, masukan dari rekan juga menjadi salah satu pendorong baginya untuk bisa membuat berbagai jenis karya seni.

Menurutnya, diperlukan keuletan dan keseriusan untuk menekuni kerajinan tangan dari kayu tersebut, sehingga bisa menghasilkan karya yang bagus.  Banyak hal yang dipelajari, mengingat ukiran khas Dayak tidak sekadar ukiran, karena cukup banyak pola dan bentuk yang harus diperhatikan.

”Sebenarnya, kalau dikatakan sulit itu tidak juga, karena kalau mau belajar maka pasti ada jalan. Apalagi teman-teman juga sering beri banyak masukan dan saya juga terus belajar mencari referensi,” ucapnya.

Berkat kerja keras dan tangan terampilnya, usaha tersebut terus bergerak dan menghasilkan banyak karya seni dengan nilai jual ratusan hingga jutaan rupiah. Harga tersebut menjadi bukti, bahwa kayu bekas mebel bukanlah sampah yang tidak berguna.

”Kalau untuk harga mulai dari ratusan ribu, ada yang Rp 200 ribu sampai yang jutaan itu Rp 3 juta. Untuk harga tergantung dari ukuran dan jenis barangnya,” ucapnya.

Uniknya lagi, kerajinan ukiran tersebut semuanya dibuat dengan alat seadanya atau hand made. Meski memiliki mesin untuk membantu proses pengukiran, dia mengakui ukiran yang dikerjakan dengan tangan jauh lebih bagus ketimbang dibuat dengan mesin.

”Sebetulnya, kalau mengukir ini tergantung orangnya. Kalau saya lebih terbiasa pakai tangan, apalagi kaya ukuran talawang ada sisi, yang sulit dikerjakan dengan mesin,” katanya.

Lebih lanjut Sulistiyo menuturkan, banyak hal yang memotivasinya menggeluti usaha kerajinan tersebut. Selain karena pundi-pundi rupiah, motivasi lainya karena kepedulian terhadap isu lingkungan.

Dia mengaku cukup prihatin dengan limbah kayu yang tidak terpakai dibiarkan begitu saja. Tentunya hal tersebut dapat menjadi salah satu ancaman lingkungan jika terus menerus dibiarkan. Berangkat dari situlah dia termotivasi menggerakkan usaha yang memberi banyak manfaat, baik dari sisi ekonomi dan lingkungan.

”Saya juga ingin memotivasi bahwa banyak hal yang bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang bernilai. Namun, yang terpenting bukan nilainya yang dilihat, tapi sisi lainya, seperti usaha saya ini bagaimana dampaknya terhadap lingkungan,” ucapnya.

Diharapkan pemanfaatan limbah kayu dan barang bekas lainnya dapat dilakukan semua pihak. Setidaknya hal tersebut dapat berdampak positif untuk lingkungan tempat tinggal. Sisi positif lainya, dapat menjadi salah satu yang bermanfaat bagi ekonomi jika mampu dijadikan barang yang memiliki nilai jual.

”Saya berharap apa yang saja kerjakan ini memberi manfaat bagi lingkungan biar pun tidak terlalu besar,” pungkasnya. (***/ign)

 


BACA JUGA

Rabu, 24 Januari 2024 11:16

Di Kalteng Sejak Oktober Tahun Lalu Penarikan Uang Melonjak Ratusan Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada…

Selasa, 23 Januari 2024 01:01

Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Kalteng Ini Ternyata Masih Kerabat Korban

AK (30), pelaku percobaan pemerkosaan terhadap gadis desa berusia 18…

Minggu, 21 Januari 2024 11:06

Ada Caleg Siapkan Uang Melimpah Jelang Coblosan, Ngakunya untuk Tim Pemenangan dan Relawan

Kurang dari satu bulan lagi Pemilu 2024 digelar. Calon anggota…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:38

Sudah Dua Tahun, Misteri Kematian Hotma Hutauruk Belum Terungkap

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) mengalami kesulitan mengungkapkan kasus…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:31

Lingkar Selatan Sampit Masih Jadi Sarang Prostitusi di Kalteng

Praktik prostitusi di Jalan Lingkar Selatan, Sampit, Kalimantan Tengah masih…

Kamis, 18 Januari 2024 11:10

Jualan Narkoba, Haji Gaul di Kalteng Ini Akhirnya Masuk Penjara

Perilaku kakek setengah abad ini tak patut dicontoh. Seharusnya dia…

Kamis, 18 Januari 2024 11:08

Gagal Perkosa Gadis Tetangga, Pemuda di Kalteng Ini Masuk Bui

AK, pria asal Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 18 Januari 2024 11:05

Akhirnya Kejati Kalteng Tahan Dua Tersangka Korupsi BOK Dinkes Barsel

Dugaan tindak pidana korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di…

Kamis, 18 Januari 2024 11:02

Algojo Bentrok Perebutan Kebun Kelapa Sawit di Kalteng Sama-Sama Dibui

Kasus perkelahian maut akibat berebut kebun sawit di Desa Pelantaran…

Rabu, 17 Januari 2024 11:26
Direncanakan Jadi Lokasi Destinasi Wisata Taman Satwa

Di Pulau Hanibung, Tidak Hanya Buaya, Sejumlah Satwa Liar Dilindungi Bisa Hidup Bebas Di Sana

Rencana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meninjau Pulau Hanibung…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers