SAMPIT – Kasus tongkang yang menabrak fasilitas perusahaan daerah air minum (PDAM) Dharma Tirta Sampit, empat lanting dan dua rumah warga di wilayah Kecamatan Baamang tengah dalam proses penyelidikan.

Akan tetapi sejauh ini kasus tersebut tengah berproses di KSOP Sampit, bahkan Polres Kotim sendiri masih menunggu hasil itu bilamana ada unsur tindak pidana dalam masalah itu Polres sendiri akan menindaklanjutinya. Kini Polair dan KSOP tengah berkoordinasi untuk menangani kasus tersebut.

Kapolres Kotim melalui Kasatpolair AKP Yudhi Permana mengatakan, sejauh ini pihaknya hanya memfasilitasi untuk proses mediasi antara pihak pelayaran kapal itu dengan pihah warga yang menjadi korban dan manajemen PDAM , sementara untuk kapten kapal kemarin (14/11) tengah dimintai keterangan oleh pihak KSOP Sampit.

Akan tetapi menurut Yudhi kejadian itu sendiri untuk sementara terjadi akibat kondisi cuaca yang buruk, pada saat itu Tongkang yang ditarik sebuah tugboat bertuliskan Luis Prima itu berlayar dalam kondisi tanpa muatan.

“Untuk sementara kejadian itu akibat cuaca buruk, pada saat itu tongkat terseret angin,” kata pria balok tiga dipundaknya itu.

Terkait berapa kerugian yang dialami atas insiden itu pria itu masih belum bisa memastikannya, dan menurutnya itu masih dalam proses perhitungan mereka.”Masih belum kita pastikan makanya nanti saya juga ingin menemui Kepala PDAM juga, namun kalau untuk warga itu ada empat lanting yang rusak dan dua rumah warga,” ujarnya.

Sementara untuk tugboat dan tongkang tersebut menurut Yudhi sudah diamankan pihaknya. Dari itu dirinya menghimbau untuk pihak pelayaran di musim cuaca yang tidak bersahabat seperti sekarang ini agar menunda aktivitasnya, dikwatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. “Kalau memang tidak memungkinkan untuk berlayar alangkah baiknya ditunda saja,”pungkasnya.(co/gus)