SAMPIT – Ketua Real Estate Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur Andi Saputra menyatakan sekitar 500 rumah baru yang dibangun developer di Kota Sampit belum teraliri listrik. Ini terjadi lantaran tidak ada pemasangan baru oleh PLN sejak November 2015 hingga sekarang.

”Sejauh ini belum ada solusi dari PLN untuk pengembang. Padahal listrik merupakan fasilitas vital bagi perumahan,” kata Andi Saputra, Rabu (13/1) siang.

Tanpa adanya listrik, kata Direktur PT Bumi Griya Perkasa ini, customer tidak bisa menempati rumah. Developer pun tidak bisa berbuat banyak ketika selalu ditagih oleh pembeli.

”Hampir semua anggota REI mengeluhkan kondisi ini. Persoalan listrik tidak hanya di Sampit, tapi hampir di seluruh daerah. Saat Rakernas REI akhir tahun lalu, REI juga membahas persoalan ini. Sayangnya, pihak PLN tidak hadir meski diundang,” ungkap Andi.

Dia juga menjelaskan, ada tiga hal penting yang dibutuhkan developer, yakni ketersediaan energi, infrastruktur yang memadai, dan kemudahan perizinan. Jika pemerintah daerah memberikan jaminan mengenai tiga faktor di atas, dipastikan suatu kota dengan sendirinya akan berkembang.

”Kalau jalan bagus dan listrik tersedia, otomatis daerah akan berkembang. Tidak hanya developer yang maju, tapi juga bisnis lainnya. Contohnya, jika jalan lingkar kota sudah bagus dan ada listrik, dengan sendirinya akan berkembang,” beber Andi.

Sebelumnya, Manager PLN Rayon Sampit Ginter Theo Limin menyatakan tidak adanya pemasangan baru dan tambah daya, karena minimnya ketersediaan daya listrik. Selain itu, ketersediaan material yang masih kosong, seperti kWh meter dan kabel.  Masyarakat yang belum mendapatkan aliran listrik harus bersabar menunggu lebih lama lagi. (yit)