Keluarga korban tragedi konflik perkebunan di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, sempat bersitegang dengan aparat kepolisian di Ruang Jenazah RSUD dr Murjani Sampit, Minggu (8/10/2023). Ketegangan terjadi saat tim forensik melakukan autopsi terhadap jenazah Gijik (35), korban tewas yang diduga akibat tembakan peluru tajam saat bentrok pecah Sabtu (7/10/2023) lalu. Petugas yang berjaga di lokasi meminta sebagian warga di ruang jenazah menunggu di luar.
Mendengar hal tersebut, pihak keluarga korban keberatan. ”Kalau kami keluar, petugas juga harus keluar,” ucap salah satu anggota keluarga korban kepada petugas kepolisian. Ketegangan tersebut akhirnya reda ketika petugas di ruang jenazah segera keluar bersama keluarga korban lainnya. Autopsi terhadap jenazah dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB. Petugas bersenjata lengkap tampak berjaga di depan pintu ruang jenazah selama proses berlangsung.
Sekitar 1,5 jam kemudian, Dokter Forensik Ricka Brillianty Zaluchu keluar dari ruang jenazah. Namun, dia enggan memberikan komentar saat diwawancarai Radar Sampit terkait hasil autopsi. ”Nanti satu pintu saja dengan pihak kepolisian,” ucap Ricka. (sir/ign)