Telur ayam asal Jawa membanjiri sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Membanjirnya telur asal Jawa membuat harga telur lokal anjlok. Salah seorang peternak ayam petelur di Kota Pangkalan Bun Ratna Malasari mengatakan, saat ini harga telur lokal mengalami penurunan, semula Rp35 ribu menjadi Rp31 ribu per kilogram. “Sementara untuk satu piringnya telur ayam lokal harganya Rp60 ribu dari harga semula Rp75 ribu,” ungkapnya, Sabtu (28/10/2023).

Di tengah minimnya peminat telur lokal, mereka harus menghadapi dominasi telur ayam dari Jawa. Telur-telur ayam lokal saat ini menumpuk di peternakan. Selain itu, harga telur Jawa lebih murah,  yakni Rp 45 ribu per kilogram. Meski mengeluh, namun peternak ayam lokal masih bisa bernafas mengingat pakan ayam tidak ikut naik, yaitu berada di kisaran Rp 420 ribu per sak.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat dapat mengatur harga telur ayam Jawa, karena peternak ayam petelur di Kobar dipastikan tidak mampu mengikuti harga telur Jawa. Padahal, kualitas telur ayam lokal dipastikan lebih baik dari telur asal Jawa, lantaran lebih segar dan tanpa melalui perjalanan panjang. “Telur ayam lokal masih segar,” bebernya. (tyo/yit)