Aparat kepolisian mengamankan empat pelaku pencurian dengan kekerasan lintas provinsi. Dua pelaku, RN dan FY, telah mendekam di Rutan Mapolresta Palangka Raya. Keduanya mendapatkan dua butir timah panas di kaki. Komplotan penjahat kelas kakap itu dibekuk tim Polresta Palangka Raya bekerja sama dengan Polda Kalteng, Polda Kalimantan Selatan, dan Polda Kalimantan Timur. Ada lima pelaku dalam perkara itu. Mereka adalah RN (40), FY (38), PS (40), AI (39), dan AP. Satu pelaku masih buron. Aksi kejahatan dilakukan di PT Bintang Artha Niaga Kusuma Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, 23 Agustus lalu. Nilai uang yang dirampas mencapai miliaran rupiah.
”Dua ditahan di Palangka Raya, dua lagi ditahan di Banjarmasin, dan satu orang masih dalam daftar pencarian orang,” kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa, Jumat (10/11/2023). Budi mengatakan, saat melancarkan aksinya, pelaku lebih dahulu menyekap penjaga gudang. Setelah berhasil masuk, pelaku mencongkel pintu ruangan tempat menyimpan brankas. Kelimanya kemudian pergi meninggalkan lokasi membawa dua brankas.
”Dari hasil kejahatan itu para pelaku berhasil menggasak uang senilai Rp1,4 miliar. Untuk pelaku yang kami amankan saat ini, pengakuannya masing-masing mendapat upah Rp150 juta per orang,” kata Budi. Budi menuturkan, tersangka RN kenal dengan PS sejak 2017. Mereka kemudian bertemu AI dan FY di Banjarmasin, berencana melakukan aksi perampokan. Para pelaku berangkat dari Banjarmasin menggunakan mobil ke Palangka Raya. Di Palangka Raya, pelaku terlebih dulu melakukan survei di beberapa lokasi. Setelah itu, menginap di sebuah hotel di Jalan RTA Milono. Setelah menyepakati target, pelaku membeli perlengkapan untuk menjalankan kejahatannya.
Mereka menuju lokasi pada Selasa (22/8/2023), sekitar pukul 23.30 WIB. Hingga Rabu (23/8/2023), sekitar pukul 00.30 WIB, pelaku masuk ke gudang dengan cara melubangi dinding. Kelimanya masuk dan langsung menyakap petugas keamanan dengan kain dan kabel. Lalu membongkar brankas dan menggasak uang sebesar Rp1,4 miliar. Mereka juga mengambil DVR CCTV dan dua laptop.
Setelah beraksi, pelaku pergi menggunakan mobil. Perlengkapan dibuang di kawasan Anjir dan pelaku membagi uang hasil rampokan. RN, FY, PS, dan AI mendapatkan Rp150 juta, sementara AP sebesar Rp600 juta. Mereka lalu berpencar. ”PT Bintang Artha Niaga Kusuma mengalami kerugian miliaran. Usai menerima laporan, kepolisian langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku,” katanya. (daq/ign)
