Meski hujan hampir setiap hari mengguyur namun belum mampu menghilangkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Salah satunya di Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar. BPBD Kobar, Balakar Huma Singgah Itah Mendawai, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Keraya dibuat kelabakan oleh ulah oknum masyarakat tidak bertanggung jawab yang diduga membakar lahan untuk keperluan pertanian dan perkebunan. Hal ini didasarkan lokasi kebakaran hutan dan lahan berada di titik yang sama yang ditangani oleh tim gabungan beberapa waktu yang lalu.

Lidah api yang membara memanjang tanpa terlihat ujungnya. Menghanguskan hutan dengan vegetasi semak belukar dan ilalang serta pohon-pohon yang mengering. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan dalam peristiwa Karhutla kali ini luasan hutan yang terbakar mencapai 10 hektar dan hanya 0,5 hektar yang mampu dipadamkan oleh tim gabungan. “Luasan yang terbakar menambah panjang catatan luasan area hutan di pesisir kumai yang terbakar sepanjang 2023 ini,” terangnya, Sabtu (18/11/2023).

Menurutnya, meski sudah hampir padam terbantu oleh hujan yang turun, namun di lokasi masih dalam keadaan berasap dan ada beberapa titik yang masih menyala serta berpotensi menyebar ke lokasi lain terutama ke daerah hutan yang masih lebat. Untuk itu tim gabungan masih akan melakukan groundchek ke lokasi untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak menyala kembali. “2 unit water suplai, mesin portabel matrix, selang, Nozel dan beberapa personel kita kerahkan dalam peristiwa Karhutla tersebut,” pungkasnya. (tyo/sla)