Drainase di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) secara berkala harus dibersihkan, bila tidak siap-siap air hujan akan meluap karena mampet. Bukan hanya tersumbat oleh sampah, namun sedimentasi lumpur mengakibatkan pendangkalan, ketidakpedulian masyarakat yang membuang sampah di selokan masih menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk mengedukasinya.
Salah satunya adalah selokan di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Baru yang pada saat hujan airnya tidak mengalir. Drainase ini bermuara ke Sungai Buun yang kemudian mengalir ke DAS Arut. Respon cepat Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai yang mensikapi laporan masyarakat segera meluncur ke lokasi untuk melakukan pembersihan dan penyemprotan sampah dan pasir dengan air bertekanan tinggi. “Tidak cukup sehari membersihkan gorong-gorong yang mampet, karena drainase tertutup oleh sampah dan lumpur, sangat sulit dibersihkan,” terang anggota Balakar Huma Singgah Itah, Mendawai, Agung, Sabtu (18/11/2023).
Menurutnya, drainase yang berada di bawah jalan aspal tersebut sangat sulit dibersihkan, bukan hanya menggunakan mesin penyemprot mereka juga menggunakan cangkul untuk menaikan lumpur ke atas. Lanjut dia, sementara ini hanya ada satu drainase yang dilaporkan mampet namun ia menduga banyak drainase yang sudah saatnya dibersihkan. Bila tidak maka bila hujan banjir akan menggenangi lingkungan sekitar.
Diakuinya, sampah plastik dan botol minuman serta kayu yang menyumbat drainase adalah akibat masyarakat yang membuang sampah sembarangan. “Saya berharap agar sampah jangan dibuang ke selokan karena akan fatal akibatnya, terlebih saat ini hujan sudah kerap turun,” pungkasnya (tyo/sla)