KUALA KURUN - Sampai saat ini, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) belum memiliki pasar modern, seperti Alfamart dan Indomaret. Padahal wacana pembangunannya itu sudah sejak tahun 2017 lalu, namun masih belum terealisasi karena ada banyak pro dan kontra.
"Saya setuju kalau dibangun pasar modern di Kota Kuala Kurun dan ibukota kecamatan lainnya, asalkan pemilik atau permodalannya pengusaha lokal," ucap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas Evandi, Kamis (11/7).
Selama ini, pasar modern dimiliki pemodal besar yang bukan pengusaha lokal. Sejatinya kalau pasar modern dimiliki oleh pengusaha lokal, maka itu menjadi salah satu ciri kota maju. Pasalnya, itu akan memberikan manfaat untuk pedagang lokal dan pendapatan daerah.
"Saya mendukung dan mempersilahkan apabila ada pengusaha lokal yang berminat untuk mendirikan pasar modern disini," ujar Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini.
Dia menegaskan, tidak anti dengan kehadiran pasar modern di Kabupaten Gumas, namun semuanya itu harus melalui kajian cermat dan terukur. Jangan sampai keberadaan pasar modern justru malah membuat pedagang lokal atau pelaku usaha kecil lainnya gulung tikar.
"Kalau pasar modern dikuasai oleh pengusaha lokal, maka akan bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan, dimana pasar tradisional dan pedagang lokal tetap terlindungi," tegasnya.
Dia mengakui, dengan adanya pasar modern akan berdampak positif pada kemajuan daerah. Namun disisi lain, lambat laun para pedagang lokal yang berjualan di pasar tradisional akan tersisihkan.
"Jangan sampai itu terjadi. Dari dinas terkait harus melakukan pembinaan, sehingga pedagang lokal tidak tersingkir oleh persaingan," terangnya.
Dia menilai, sejauh ini pedagang lokal belum dapat bersaing dengan pasar modern. Untuk itu, mereka juga harus berkembang dan memberikan kontribusi bagi kemajuan daerah.
"Saya minta ke pedagang lokal mempersiapkan diri, sehingga nanti bisa bersaing dengan pasar modern," tukasnya. (arm/yit)