PANGKALAN BUN– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berinovasi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang), Pemkab Kobar menggandeng swasta melalui program corporate social responsibility (CSR) dengan total anggaran sebesar Rp 18 miliar.
Kepala Bappedalitbang Kobar Juni Gultom mengungkapkan, keterlibatan perusahaan swasta merupakan langkah strategis dalam menyikapi keterbatasan anggaran pemerintah. Program ini juga merupakan bagian dari inovasi percepatan pembangunan SDM yang sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kobar periode 2025-2029.
“SOPD diminta untuk berinovasi, dan kami menjawabnya dengan program peningkatan SDM yang menggandeng perusahaan melalui CSR,” ujar Juni.
Lebih lanjut Juni menjelaskan bahwa saat ini terdapat 29 perusahaan perkebunan kelapa sawit dan 40 perusahaan tambang di wilayah Kobar, meski baru tujuh perusahaan tambang yang aktif. Dengan potensi ini, pemkab optimistis program peningkatan SDM bisa terealisasi. “Ini peluang besar untuk membangun SDM lokal dengan dukungan swasta,” tambahnya.
Pada tahap awal, program ini akan memberikan beasiswa S3 bagi 10 dosen dari Universitas Antakusuma. Setelah itu, program akan diperluas untuk jenjang pendidikan S1 dan S2 yang ditujukan bagi putra-putri terbaik Kobar.
“Kami mengadopsi skema dari Papua, di mana anak-anak daerah bisa mengenyam pendidikan tinggi hingga S3 berkat dana CSR dari perusahaan,” jelas Juni.
Program ini juga menargetkan anak-anak dari wilayah sekitar perusahaan agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat lokal. Dengan demikian, keberadaan perusahaan swasta dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi peningkatan kualitas SDM di Kobar.
Sebagai catatan keberhasilan sinergi antara pemerintah dan swasta, Juni menyebut program konsorsium pembangunan jalan antar desa sepanjang 500 km sebagai contoh nyata. Untuk implementasi program SDM ini, dana CSR akan dikelola melalui Forum CSR yang menjadi wadah koordinasi antar perusahaan.
“Kami yakin program ini akan berjalan karena sinergi yang sudah terbentuk sangat kuat,” tutupnya. (sam/yit)
