PANGKALAN BANTENG – Apes dialami Mujio (45), panitia penyembelihan hewan kurban di Desa Karang Mulya. Wajahnya diinjak sapi kurban yang mengamuk saat akan disembelih. Alhasil, Mujio harus mendapat belasan jahitan di bagian dagu dan bibir bawahnya.
Sapi mengamuk sesaat setelah diturunkan dari truk pengangkut sebelum disembelih. Hewan berbobot lebih dari 400 kilogram itu lantas menarik dua orang yang memeganginya, yakni Mujio dan temannya. Saat temannya lari, Mujio terjerembab di lubang bekas pembuangan sampah.
”Saya kena tendang tepat di wajah dan punggung. Saya lari tapi terjatuh dan sempat terinjak-injak sapi tersebut,” ujarnya, Kamis (24/9) siang.
Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan, sapi seolah-olah melawan dan sengaja menginjak-injak tubuh Mujio. ”Masih buas, sapinya itu sepertinya melawan karena tahu akan disembelih,” katanya.
Meski ada insiden sapi mengamuk, prosesi pemotongan hewan kurban di Masjid Al–Muhajirin Kecamatan Pangkalan Banteng tetap berjalan lancar. Panitia membagikan sekitar 2.500 paket daging kurban kepada warga miskin dan kaum duafa. Pada 10 dzulhijah 1436 Hijriah tahun ini kepanitiaan kurban masjid tersebut menyembelih 17 sapi dan 11 kambing.
Warga Desa Karang Mulya antusias menyaksikan proses penyembelihan hewan. Tampak warga berkerumun di sekitar lapangan desa yang bersebelahan dengan masjid besar tersebut.
Ketua Panitia Kurban Masjid Al-Muhajirin Kharim mengatakan, tahun ini mengalami penurunan jumlah hewan kurban dibandingkan dengan perayaan hari raya Idul Adha tahun lalu. Namun, pihaknya menjamin jika paket daging yang dibagikan akan tepat sasaran, sebab jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan kepanitiaan telah melakukan pendataan ke seluruh warga yang membutuhkan di Pangkalan Banteng, khususnya di Desa Karang Mulya.
”Memang sedikit menurun dari tahun lalu, mungkin juga akibat krisis atau juga karena penurunan harga komoditas perkebunan sehingga mengurangi kemampuan masyarakat untuk berkurban,” ujarnya.
Dijelaskannya bahwa dengan jumlah hewan yang masuk, pihak panitia akan membagikan daging kurban kepada sekitar 2.500 warga miskin yang berhak mendapatkan. Semua hewan yang dikurbankan telah dilakukan pemeriksaan dan dinyatakan sehat dan layak sebagai hewan kurban. Dari sejumlah hewan kurban tersebut, merupakan murni dari warga yang ingin berkurban dan tak ada satupun bantuan dari perusahaan.
”Semua kita potong hari ini. Setiap paket berat rata-rata 1,5 kilogram. Dan pengambilannya dengan sistem kupon yang telah kita berikan kepada masing-masing RT berdasarkan daftar nama warga miskin, ” imbuhnya. (sla/yit)