SAMPIT – Asap tebal yang menyelimuti Kotim berimbas pada upaya pemadaman. Helikopter pembom air tak bisa mendarat karena terhalang pekatnya asap. Padahal, helikopter tersebut diperlukan untuk memadamkan titik api di lahan yang sulit dijangkau.

”Saat ini Helikopter pengebom air dioperasionalkan di Pangkalan Bun untuk memadamkan daerah Tanjung Puting yang juga terbakar. Karena belum bisa masuk Kotim, terpaksa dipindah operasionalkan,” kata Dandim 1015 Sampit Letkol Kav Enda M Harahap, Kamis (1/10).

Menurut Komandan Satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan ini, upaya meminta helikopter pengebom air datang ke Sampit sudah dua kali dilakukan. Akan tetapi, karena tidak bisa mendarat, terpaksa digeser ke Pangkalan Bun.

Sampai saat ini, upaya pihaknya melakukan pemadaman melalui jalur darat terus dilakukan. Bahkan, seluruh tim dikerahkan untuk memadamkan api. Koordinasi dengan pihak kepolisian juga terus ditingkatkan untuk menangkap pelaku pembakaran lahan.

”Semoga dengan pemadaman yang terus dilakukan, dapat mengurangi asap sehingga helikopter pengebom air dapat segera mendarat di Kotim dan dapat segara dilakukan pemadaman melalui udara,” katanya.

Upaya pemadaman melalui udara sangat efektif untuk memadamkan api yang jauh dari jangkauan jalur darat, agar api kebakaran padam dan asap segera hilang. Selain itu, bantuan angin untuk menghilangkan asap juga sangat diperlukan. (dc/ign)