PANGKALAN BUN – Semenjak musim kemarau, para petani di Kotawaringin Barat mengalami kekeringan. Hal ini membuat sayuran juga mati dan ketergantungan dengan pasokan dari Jawa semakin tinggi.
Juliantin, pedagang sayur di Pasar Indrasari, mengatakan, sudah hampir dua bulan tidak pernah dipasok sayuran dari petani lokal. “Hampir dua bulan ini tidak dipasok sayuran seperti sawi, kacang panjang, bayam dari petani lokal. Biasanya ada petani dari Sungai Rangit, tapi akibat kekeringan tidak ada yang ngirim lagi,” kata Jualiatin.
Namun untuk bisa berjualan dengan rutin, dirinya harus berebut dengan para pedagang lain ketika ada sayuran dari Jawa datang, meski harganya lebih mahal dari sayur lokal.
“Kalau kita ambilnya lebih mahal ya kita naikkan sedikit. Para pembeli juga tahu kalau sayuran mahal. karena musim kemarau semua pada kekeringan,” ujarnya.
Kenaikan harga sayur bervariasi. Seperti terong yang awalnya Rp 6 ribu menjadi Rp 8.500. Kacang panjang, sawi, dan tomat juga naik rata-rata Rp 2 ribu per kilogram. Tapi untuk cabai rawit turun dari Rp 70 ribu menjadi Rp 42 ribu per kilogram.
Meski demikian, pihaknya bakal tetap menjual sayuran yang dipasok dari Jawa. sampai nanti para petani lokal bisa bercocok tanam lagi. (rin/yit)