SAMPIT – Paulus Lado (55) warga Desa Suka Maju, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan dalam waktu dekat akan diadili di Pengadilan Negeri Sampit.

Dihadapan JPU Kejari Sampit Nala Arjhunto, kemarin (9/11), tersangka mengaku sempat mengarahkan tembakan ke orangutan dan memukul bagian kepalanya hingga orangutan itu tewas.

Dari pengakuan tersangka, kejadian sekitar Juni 2015 lalu di blok K 49 PT Wana Sawit Subur Lestari (WSSL) II, Desa Tanjung Hanau, Kecamatan Hanau Seruyan itu bermula ketika pria yang kesehariannya berburu babi yang kerap kali merusak sawit di perusahaan.

Entah mengapa saat itu anjing yang dibawa tersangka menggonggong. ”Saya berlari ke arah anjing melihat ada orangutan itu,” ujar Paulus.

Menurutnya, orangutan sempat berkelahi dengan anjingnya. Karena panik Paulus mengarahkan senapan angin ke binatang yang dlindungi itu. Setelah menembak, tersangka mengambil kayu dan mukul kepala orangutan hingga tak berdaya.

Pada 3 September 2015 saksi Arkani dari PT WSSL menemukan adanya tengkorak orangutan di lokasi dalam kondisi terbungkus di semak belukar bercampur dengan lumpur disebuah parit sekitar pohon sawit.

Penemuan tengkorak orangutan dia melaporkan ke Polhut dari Balai TNTP setelah dilakukan penyelidikan akhirnya terungkap Paulus Lado sebagai pelakunya.

”Saya tahu kalau hewan itu dilindungi, tapi saat saya memukulnya itu tidak mematikan, saat itu dia gerak dan langsung saya tinggalkan, mungkin saja habis kejadian itu dia dimakan anjing,” imbuhnya.

Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 21 ayat (2) huruf a jo pasal 40 ayat (2) UU RI nomor 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem. (co/fm)