NANGA BULIK - Desa Kujan Kecamatan Bulik tiba-tiba gempar, api dan asap tebal membubung tinggi di siang bolong.

Tidak disangka ternyata asal api dari rumah Kepala Desa Kujan, Gusti sulaiman. Warga langsung berhamburan membantu memadamkan api.

Kades Kujan bersama aparatur desa dan camat sedang rapat sosialisasi rencana pelebaran jalan Negara di balai desa siang itu juga langsung berlarian.

Tapi apa daya, api begitu cepat melalap rumah kades yang hampir 90 persen terbuat dari kayu itu.

Menurut penuturan Camat Bulik, Atie Dieni menyebutkan hanya dalam waktu sekitar 10 menit saja api sudah melalap habis semua bagian rumah.

Jika terlambat sedikit saja, dipastikan api akan menjalar ke rumah tetangganya yang juga terbuat dari kayu.
"Api diperkirakan membakar rumah sekitar pukul 10.30 WIB, kami sudah berupaya semampunya. Damkar beserta seluruh masyarakat telah melakukan pemadaman. Tapi api memang cepat membakar, sehingga kita terpaksa memprioritaskan agar api tidak menjalar ke rumah lain," ujar Atie Dieni.

Tiga mobil damkar dibantu dua mobil PDAM akhirnya mampu memadamka api dan mengisolasi api agar tidak menjalar ke rumah lain.

Pantauan koran ini, para tetangga terlihat sibuk mengeluarkan barang, berjaga-jaga jika api sampai merambat kerumah mereka.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya saja istri Kades Kujan, Kamsiah (52) mengalami lecet dan luka bakar di bagian bahu dan kakinya akibat berusaha menyelamatkan anaknya yang masih balita (3,5) yang sempat di kepung api di tengah rumah.

Tidak ada satupun barang yang berhasil dikeluarkan dari rumah saat kebakaran terjadi.

"Saya tidak tahu penyebabnya, saya sedang masak di dapur, tiba-tiba ada api dari bagian tengah rumah. Saya langsung keluar minta tolong, dan menyelamatkan anak saya yang sudah dekat dengan api, saya tidak sempat lagi mengeluarkan barang-barang," ujar Kamsiah.

Meski belum dilakukan penghitungan, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kebakaran ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. (mex/fm)