KOTAWARINGIN LAMA – Belum terungkapnya sejumlah kasus pencurian sapi di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) membuat para peternak resah. Di Desa Sukajaya, Kecamatan Kolam, para peternak meningkatkan kewaspadaan dengan cara jaga malam.
Kewaspadaan warga Sukajaya meningkat karena dalam dua bulan terakhir terjadi dua kali percobaan pencurian sapi. Awal bulan ini, juga terjadi pencurian satu ekor sapi milik Tri Joko Utomo , warga Jalan Rajiman RT 6 Dusun Makarti Jaya (Despot) Desa Riam Durian. Sementara empat ekor sapi milik Tamban juga nyaris hilang.
”Tali pengikat ketiga ekor sapi milik Pak Tamban sudah dipotong dan sapinya sudah dibawa keluar dari kandang,” cerita Yunus, peternak sapi Desa Sukajaya, Minggu (15/11).
Lebih lanjut Yunus mengatakan, kejadian hampir juga dialami Rahmat, yakni tali ternak dipotong. Sapi Rahmat ditemukan jauh dari pemukiman.
”Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kami sesama peternak sapi setiap malam melakukan jaga malam, kami was-was apalagi lampu PLN sering padam,” ungkap Yunus.
Yunus dan kawan-kawan peternak sapi Desa Sukajaya berharap kepolisian segera meringkus maling sapi di wilayah Kolam. Informasi yang beredar dari mulut ke mulut, kawanan maling sapi ini menggunakan jenis mobil boks. Saat percobaan pencurian sapi milik Tamban, ada warga melihat kendaraan jenis mobil boks parkir tidak jauh dari Desa Sukajaya.
Pada tahun 2015 ini telah terjadi tujuh kasus pencurian sapi dan mengakibatkan 10 ekor sapi raib. Dan para korban adalah Minan, Mandan, Gusti Najam, Abdul Mukti kesemuanya warga Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) dengan kerugian masing-masing satu ekor.
Selanjutnya maling menyikat empat ekor sapi milik kelompok ternak sapi Citra Karya Kelurahan Kotawaringin Hulu (Kohul) dan satu ekor sapi milik warga Kohul lainnya bernama Jamhari. Dan yang terakhir maling sapi beraksi di Despot dengan korban Joko yang harus merelakan satu ekor sapi ternaknya yang baru melahirkan raib.
Di samping tujuh kasus itu tercatat ada tiga kali percobaan pencurian, dua kasus di Desa Sukajaya dan satu kasus di Kohil yang dialami Abdul Mukti. ”Ternak saya ada empat ekor pertama dicuri satu ekor pada tanggal 20 September, selang sehari kemudian tanggal 22 September, tiga ekor sisanya hilang juga, namun entah mengapa keesokannya, sapi saya dikembalikan,” ujar Abdul Mukti. (gst/yit)