PANGKALAN BUN – DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menyoroti persoalan jaringan listrik di Desa Sungai Melawen, khususnya di RT 09 hingga RT 14, yang disebut sering mengalami penurunan voltase. Kondisi tersebut membuat sejumlah peralatan elektronik milik warga rusak.
Perhatian ini disampaikan Anggota DPRD Kobar dari Fraksi Golkar, Muhammad Syamsuri, saat menghadiri peringatan HUT ke-19 Desa Sungai Melawen, Minggu (16/11). Ia menyebutkan bahwa masalah tersebut telah berlangsung lama dan menjadi keluhan berulang masyarakat.
Syamsuri menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia terima dari PLN, penyebab utama gangguan voltase adalah jaringan atau kabel listrik yang dinilai sudah tidak memadai. Ia mengaku telah mencoba mengusulkan perbaikan melalui dana Pokok Pikiran (Pokir), namun tidak dapat direalisasikan karena tidak sesuai dengan ketentuan.
“Problem di RT 09 sampai RT 14 itu sudah cukup lama. Info dari pihak PLN persoalannya ada pada jaringan atau kabel,” ujarnya.
Ia menambahkan, apabila perbaikan tidak bisa dibiayai melalui anggaran pemerintah daerah, maka PLN harus segera mengambil tindakan agar permasalahan tidak terus berkepanjangan.
Syamsuri menegaskan perlunya solusi konkret, mengingat masalah penurunan voltase berkaitan langsung dengan hak konsumen untuk mendapatkan layanan listrik yang layak. Menurutnya, dirinya telah berupaya melalui jalur regulasi, namun terbentur aturan penggunaan dana pokir.
“Seharusnya kalau boleh dibantu dana pemerintah, tahun ini bisa segera dilaksanakan,” kata Syamsuri. Ia berharap PLN segera melakukan perbaikan agar kenyamanan warga kembali pulih dan kerusakan peralatan rumah tangga tidak terus terjadi.
Sejumlah warga membenarkan bahwa voltase listrik sering tidak stabil, membuat perangkat elektronik rawan rusak. “Sudah lama dan kami perlu solusinya. Kami membayar listrik, sebagai konsumen seharusnya mendapat pelayanan yang sesuai,” ujar seorang warga. (sam/yit)