PANGKALAN BUN - Asap pekat yang menyelimuti Pangkalan Bun semakin parah. Jarak pandang pagi hari hanya 100 meter sehingga aktivitas di Bandara Iskandar lumpuh. Penerbangan baru dibuka setelah pukul 9.30 WIB, itu pun hanya untuk take off. Sementara landing baru bisa dilakukan menjelang pukul 12.00 WIB
Kepala Seksi (Kasi) Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Iskandar Darsono mengatakan, asap sangat pekat dan sangat mengganggu penerbangan.
”Hari ini (Rabu) memang paling parah. Jarak pandang itu tidak sampai 100 meter, padahal pukul 07.00 WIB,” kata Darsono kemarin (9/9).
Menurutnya, semua penerbangan tertunda karena menunggu jarak pandang minimal 1.600 meter untuk take off (mengudara). Sedangkan untuk landing atau mendarat membutuhkan jarak pandang 2.000 meter.
Pada pukul 09.00 WIB, jarak pandang baru 1.200 meter sehingga belum ada satu pun pesawat bisa take off maupun landing. Salah satu maskapai yang telat terbang yakni Kalstar Aviation. Bintang Kalimantan yang biasanya berangkat ke Semarang pukul 07.10 WIB ini harus menunda hingga pukul 09.30 WIB. Sedangkan Kalstar jenis ATR rute Pangkalan - Sampit – Banjarmasin baru terbang sekitar pukul 10.00 WIB.
Sementara itu pesawat dari luar daerah baru bisa masuk ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun menjelang pukul 12.00 WIB. Pertama yang landing pertama yakni Trigana, pukul 11.45 WIB. Setelah itu, pesawat lainnya juga sudah mulai masuk seperti biasa dan menganggkut para penumpang dari bandara.
”Pukul 12.00 WIB baru normal, kemudian pukul 17.00 kabut asap sudah mulai menyelimuti Pangkalan Bun lagi,” bebernya.
Sementara itu para penumpang di Bandara Iskandar harus duduk lesehan di depan teras. Mereka tampak pasrah menunggu penerbangan yang ditunda lebih dari empat jam. ”Saya harusnya terbang ke Jakarta pukul 09.30 WIB, tapi katanya berangkatnya pukul 12.30 WIB. Padahal saya sudah di bandara dari pukul 07.00 WIB. Ya ikut duduk di emperan bandara saja,” jelas Evita, warga Lamandau. (rin/yit)